Zikir dan Doa Bersama agar Indonesia Jauh dari Bencana Saat Cuaca Ekstrem

Momen spiritual ini menjadi ajang silaturahmi guna menguatkan jalinan ukhuwah atau persaudaraan bagi seluruh lapisan masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2023, 03:11 WIB
Masyarakat Boyolali Gelar Dzikir dan Doa Bersama.

Liputan6.com, Boyolali - Momen awal tahun 2023 dimanfaatkan Relawan Santrine Abah Ganjar (SAG) bersama santri dan ulama Kabupaten Boyolali menghelat "Pengajian Akbar, Dzikir dan Doa Bersama" di Pendopo Majelis Mamba'ul Muttaqin, Desa Sumber, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Indonesia didoakan lebih makmur, maju, sejahtera, dan dijauhkan dari mara bahaya.

Ketua SAG Cabang Kabupaten Boyolali, Khoiruddin Ahmad mengatakan, kegiatan ini dapat menjadi benteng Bangsa dan Indonesia agar terhindar dari bencana. Di sisi lain, masyarakat juga bisa mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

Agenda Zikir dan Doa Bersama tersebut dipimpin Habib Muhammad Syafi’i Bin Idrus Alaydrus dari Solo. Semakin larut, semakin banyak masyarakat yang hadir hingga mencapai ribuan orang, bukti kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya.

"Memang dalam acara hari ini, masyarakat meminta agar Bangsa Indonesia dijauhkan dari bencana karena cuaca ekstrem," ucap Khoiruddin di lokasi, Rabu (4/1/23) malam.

Khoiruddin menyebut momen spiritual ini menjadi ajang silaturahmi guna menguatkan jalinan ukhuwah atau persaudaraan bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu, wujud dari Bhinneka Tunggal Ika dapat terus dijaga.

Dia berharap, masyarakat dapat menghindari perpecahan dan adu domba berkaitan situasi politik yang diindikasikan akan semakin memanas pada masa mendatang. Sehingga, terciptanya perhelatan politik akbar yang aman dan kondusif.

Di sela-sela kegiatan, mereka juga menyelipkan doa agar Indonesia diberikan pemimpin terbaik. Menurut dia, kriteria yang diidam-idamkan masyarakat adalah pemimpin yang religius, nasionalis, egaliter, dan tegas anti korupsi.

"Melalui acara ini, kami dapat bersilaturrahmi dengan masyarakat, dan mendoakan semoga Pemilu 2024 sukses. Masyarakat juga menginginkan Indonesia mendapatkan pemimpin religius dan nasionalis," ucap Khoiruddin.

Guruh (50), asal Boyolali mengaku kegiatan yang digelar relawan SAG ini merupakan suatu momentum untuk menyatukan bangsa, khususnya dalam menghadapi masa-masa sulit yang diindikasi dapat melanda Indonesia di masa mendatang.

"Doa bersama ini memang diperlukan oleh kita, agar Bangsa Indonesia diberikan kekuatan karena situasi ekonomi dan lain-lain dalam kondisi tidak bagus. Jadi, menurut kami kegiatan ini sangat positif sekali," kata Guruh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya