Akuisisi Fit Mee Bakal Topang Kinerja Diamond Food Indonesia

Direktur Diamond Food Indonesia, Philip Min Lin Chen optimistis terhadap kinerja perseroan pada 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 05 Okt 2022, 18:13 WIB
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND) optimistis terhadap kinerja perseroan pada tahun ini, mengingat tingkat belanja masyarakat berpotensi masih akan tinggi ke depannya.

Direktur Diamond Food Indonesia, Philip Min Lin Chen optimistis terhadap kinerja perseroan pada 2022.

"Kami optimis terhadap kinerja perseroan 2022, mengingat rumah tangga masih menjadi penopang ekonomi indonesia, tingkat belanja konsumsi keluarga akan produk kami masih akan tinggi,” kata Philip dalam paparan publik Diamond Food Indonesia, Rabu (5/10/2022).

Meski demikian, Diamond Food Indonesia tetap mewaspadai berbagai kondisi yang dapat mengganggu operasi bisnis perseroan.

Sementara itu,  Direktur Diamond Food Indonesia, Chen Tsen Nan mengatakan, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan tahun ini mencapai dua digit atau minimal 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Terkait dengan target omzet bersih dan laba bersih perseroan memproyeksikan pertumbuhan yang kuat, pertumbuhan dua digit atau minimal 10 persen dibanding 2021, yang didukung pertumbuhan di semua channel penjualan dan seluruh wilayah bisnis perseroan,” kata dia.

Adapun, target utama kinerja 2022 dari Diamond Food Indonesia antara lain, mencapai pertumbuhan pendapatan hingga dua digit, meningkatkan penetrasi ke konsumen ritel untuk kalangan kelas menengah kebawah dengan produk yang lebih relevan dan meningkatkan produktivitas tenaga penjualan perseroan dan pengalaman pelanggan (customer experience) melalui proses transformasi digital.

Sementara itu, Direktur Diamond Food Indonesia, Richard Johannes Purwadi mengungkapkan, terkait strategi dalam mencapai target kinerja tersebut.

"Strategi dengan mengekspansi penjualan, kemudian kami melakukan transformasi digital, melakukan penyelarasan produk, serta efisiensi biaya operasional,” kata Richard.

 

 

2 dari 4 halaman

Akuisisi

Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis

Selain itu, adapun salah satu cara yang dilakukan Diamond Food Indonesia dalam meningkatkan pendapatan perseroan, yakni akuisisi PT Fit Indonesia Tama (FIT).

"Perusahaan memiliki variasi mie sehat dengan merek Fit mee yang telah dikenal masyarakat, Perseroan melakukan akuisisi PT Fit Indonesia Tama untuk menambah variasi portofolio produk dan merek yang dimiliki,” kata dia. 

Sejalan dengan ini, akuisisi ini diharapkan dapat menjadi salah satu house brand yang dapat meningkatkan pendapatan perseroan.

Kemudian, ia juga mengatakan terkait strategi setelah melakukan akuisisi Fit Indonesia Tama.

“Mengharmonisasikan pendistribusian produk Fit mee bersama portofolio produk saat ini di segmen ritel, memperkenalkan kepada konsumen grup Diamond serta mendistribusikan Fit mee ke wilayah Indonesia,” pungkasnya. 

 

3 dari 4 halaman

Diamond Food Indonesia Serap Belanja Modal untuk Perluas Fasilitas Produksi

Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND) menyampaikan belanja modal (capital expenditure/capex) digunakan untuk proyek sisa tahun lalu dan proyek baru tahun ini. 

Direktur Diamond Food Indonesia, Richard Johannes Purwadi menuturkan, total belanja modal perseroan pada 2022 sebesar Rp 350 miliar.

"Total belanja Rp 350 miliar, terdiri dari Rp 100 miliar untuk proyek sisa tahun lalu dan Rp 250 miliar untuk proyek baru tahun 2022 ini,” kata Richard dalam paparan publik, Rabu (5/10/2022).

Selain itu, hingga Juli 2022, perseroan menggunakan sumber pendanaan kas internal untuk membiayai sebagian dari belanja modal tersebut. 

"Hingga Juli 2022, Grup Diamond menggunakan sumber pendanaan kas internal untuk membiayai sebagian dari belanja modal tersebut,” kata dia. 

Sementara itu, belanja modal tahun ini difokuskan untuk memperluas fasilitas produksi dan distribusi perseroan di kawasan industri yang berada di Cikarang Barat.

Hal itu diharapkan bisa meningkakan kapasitas dalam memfasilitasi perseroan untuk mencapai pertumbuhan pada tahun yang akan datang. 

"Untuk belanja modal perseroan 2022 ini selain belanja modal tahunan juga difokuskan oleh perseroan untuk melakukan perluasan fasilitas produksi dan distribusi perseroan di kawasan industri di Cikarang Barat, peningkatan kapasitas akan memfasilitasi perseroan untuk mencapai pertumbuhan di tahun yang akan datang,” ujar dia. 

4 dari 4 halaman

Absen Tebar Dividen

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND) absen membagikan dividen untuk tahun buku 2021. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai isu yang dapat mengganggu aktivitas operasional perseroan.

Direktur Diamond Food Indonesia, Richard Johannes Purwadi, pihaknya tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2021 karena beberapa faktor.

“Jadi, di tengah ketidakpastian kondisi saat ini, baik perkembangan COVID-19 dan  geopolitik yang terjadi agar kas yang ada akan digunakan secara optimal untuk mengantisipasi berbagai isu yang dapat mengganggu aktivitas operasional nantinya.” kata Richard dalam paparan publik DMND, Rabu (5/10/2022).

Selain itu, kas tersebut juga akan digunakan untuk perkembangan bisnis dari Diamond Food Indonesia. 

Kemudian, saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2021, DMND telah melakukan pencadangan terhadap laba ditahan sebanyak 20 persen dari total laba bersih 2021 atau sebesar RP 70,29 miliar. 

"Pada RUPS tahun buku 2021,perseroan telah melakukan pencadangan terhadap laba ditahan sebanyak 20 persen dari total laba bersih 2021 atau sebesar RP 70,29 miliar,” kata dia.

Selanjutnya, pencadangan laba tersebut juga sudah sesuai dengan undang-undang yang berlaku saat ini. 

"Hal ini sudah sesuai dengan undang undang yang berlaku saat ini,” kata Richard.

Adapun, target utama kinerja 2022 dari Diamond Food Indonesia antara lain, mencapai pertumbuhan pendapatan hingga dua digit, meningkatkan penetrasi ke konsumen ritel untuk kalangan kelas menengah kebawah dengan produk yang lebih relevan dan meningkatkan produktivitas tenaga penjualan perseroan dan pengalaman pelanggan (customer experience) melalui proses transformasi digital.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya