Jokowi Malu Dapat Keluhan soal Imigrasi dari Investor dan Turis

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku sudah malu mendapatkan banyak keluhan dari para investor dan turis mengenai pelayanan imigrasi Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Sep 2022, 10:48 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) dan istrinya Iriana (kanan) berbincang dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (kedua kiri) dan istrinya Madame Louise Araneta Marcos (kiri) saat pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/9/2022). Ferdinand Marcos Jr resmi menjabat sebagai Presiden Filipina sejak 30 Juni 2022. (AP Photo/Achmad Ibrahim, Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku sudah malu mendapatkan banyak keluhan dari para investor dan turis mengenai pelayanan imigrasi Indonesia. Adapun investor dan turis itu mengeluhkan soal visa on arrival dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS).

"Jadi yang kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak, baik dari investor, baik mengenai turis, baik mengenai orang yang ingin dapat KITAS izin tinggal, auranya yang saya rasakan itu, imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga apa? Akhirnya apa? Menyulitkan," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas tentang Kebijakan Visa on Arrival, dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (11/9/2022).

"Saya terus terang dapat suara-suara seperti itu, sudah malu juga," sambungnya.

Dia pun meminta agar keimigrasian Indonesia diubah total menjadi lebih memudahkan dan melayani para investor serta turis. Hal ini agar investasi dan turis berdatangan ke Indonesia.

"Harus berubah total. Kalau perlu dirjennya ganti, bawahnya ganti semua, biar mengerti bahwa kita ingin berubah. Kalau kita ingin investasi datang, turis datang, harus diubah," jelasnya.

Jokowi lalu mencotohkan negara-negara lain yang memberikan kemudahan dalam pemberian visa dan KITAS bagi investor dan turis. Menurut dia, dalam pemberian visa dan KITAS kepada investor serta turis, perlu dilihat pula aspek-aspek lainnya.

"Kalau dia investor, investasinya berapa sih? Dia lihat, negara itu pasti lihat. Dia membuka lapangan kerja berapa ribu orang sih? Atau memberikan kontribusi terhadap ekonomi kita berapa sih? Orientasinya mesti harus ke sana. Atau meningkatkan ekspor berapa sih?" tutur Jokowi.

2 dari 4 halaman

Ubah Cara Kerja Lama

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menikmati suasana hutan saat sunrise pada pagi hari setelah berkemah semalam di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (15/3/2022). (FOTO: Setpres/Agus Suparto)

Dia pun meminta agar imigrasi merubah cara kerja yang masih memakai gaya lama. Jokowi meminta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengganti Dirjen Imigrasi apabila tak mampu melakukan perubahan dalam sistem kerja.

"Kita harus mulai betul-betul, Pak Menteri, mengubah ini, Pak. Ganti itu kalau kira-kira memang enggak punya kemampuan untuk reform seperti itu, ganti semuanya dari dirjen sampai ke bawahnya ganti. Enggak akan berubah, kalau ndak, enggak akan berubah kita," pungkas Jokowi.

3 dari 4 halaman

Ada Layanan Drive Thru untuk Pengambilan Paspor di Imigrasi Bandara Soetta

Kemudahan diberikan pihak imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta) bagi para pemohon paspor. Ada layanan drive thru untuk mengambil paspor yang sudah jadi.

Inovasi pengambilan layanan drive thru yang disebut dengan Si Peluru ini secara simbolis diluncurkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKl Jakarta Ibnu Chuldun di Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

"Di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya layanan ini merupakan yang pertama," kata Ibnu, Rabu (7/9/2022).

Layanan drive thru yang populer diterapkan di berbagai restoran fast food maupun layanan tes kesehatan (antigen/PCR) selama masa pandemi Covid-19 menginspirasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta untuk menerapkan hal serupa.

"Saya mengapresiasi atas inisiasi layanan tanpa turun ini. Di mana dengan layanan drive thru ini, masyarakat tidak harus mengantre dan tidak perlu turun dari mobil dan tidak perlu parkir. Seperti kita ketahui, ketersediaan parkir juga sangat terbatas di Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta ini," ujar Ibnu.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta Muhammad Tito Andrianto mengatakan, tercetusnya ide layanan paspor drive thru ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, mengingat lahan parkir yang terbatas.

"Dengan layanan ini, masyarakat dapat dengan mudah mengambil paspor yang sudah selesai lewat konter khusus tanpa harus turun dan memarkirkan kendaraannya," katanya.

Tito menambahkan, pihaknya melihat bahwa aspek kenyamanan dan keamanan di tengah kondisi Covid-19 yang masih dalam masa pemulihan menjadi salah satu alasan diluncurkannya Si Peluru.

"Diharapkan layanan Drive Thru pengambilan paspor ini dapat meminimalisir kerumunan sehingga pelayanan menjadi mudah, cepat dan nyaman," kata dia.

4 dari 4 halaman

Persyaratan Gunakan Layanan Paspor Drive Thru

Untuk dapat memanfaatkan layanan Si Peluru, masyarakat dapat mengikuti persyaratan serta petunjuk penggunaan yang terbilang mudah.

Seperti menyiapkan KTP, KK, sementara untuk orang lain yang diberi kuasa harus menyiapkan KTP penerima kuasa dan melampirkan Surat Kuasa bermeterai dari pemohon dengan membawa bukti pengantar pembayaran.

"Lalu, pastikan status paspor anda terkonfirmasi pemberitahuan selesai lewat sms/wa/web. Arahkan barcode Nomor Permohonan pada barcode Scanner mesin pengambilan pasporDrive Thru, jika terdapat keterangan "Masih dalam Proses" maka paspor anda belum selesai dan diminta untuk menghubungi petugas informasi," tutur Tito.

Pemohon juga bisa menuju loket pengambilan paspor drive thru dan serahkan persyaratan pengambilan paspor kepada petugas, lalu tanda tangani form perdim.

Setelah semua selesai, pemohon dapat membawa pulang paspor dan meninggalkan Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta tanpa harus turun dari kendaraan.

 

Infografis Poin Penting Pidato Kenegaraan Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya