Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9.000 per Gram, Berapa Lainnya?

Harga emas hari ini yang dijual PT Aneka Tambang turun hingga Rp 9.000 per gram

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 06 Agu 2022, 09:30 WIB
Wujud emas batangan yang dijual di gerai PT Aneka Tambang TBK (Antam), Jakarta, Senin (24/6/2019). Harga buyback emas Antam juga naik Rp 3.000 menjadi Rp 631 ribu per gram. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas Antam melonjak tinggi. Harga emas hari ini yang dijual PT Aneka Tambang turun hingga Rp 9.000 per gram jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin.

Alhasil, harga emas Antam hari ini dijual Rp 989 ribu segram, sementara kemarin masih Rp 998 ribu.

Demikian pula harga emas buyback, Antam mematok lebih murah hingga Rp 9.000 menjadi Rp 852 ribu per gram.

Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 852 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 07.58 WIB, harga emas Antam sebagian besar masih ada.

Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Berikut rincian harga emas Antam hari ini pada Sabtu, 6 Agustus 2022 untuk berbagai ukuran:

* Pecahan 0,5 gram Rp 544.000

* Pecahan 1 gram Rp 989.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.918.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.852.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.720.000

* Pecahan 10 gram Rp 9.385.000

* Pecahan 25 gram Rp 23.337.000

* Pecahan 50 gram Rp 46.595.000

* Pecahan 100 gram Rp 93.112.000

* Pecahan 250 gram Rp 232.515.000

* Pecahan 500 gram Rp 464.820.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 929.600.000.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Merosot, Imbas Data Tingkat Pengangguran di AS Turun

Pegawai menunjukkan emas batangan 24 karat di gerai Galeri 24, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (5/8/2021). Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk dijual lebih murah Rp 2.000 per gram pada hari ini ke posisi Rp 941 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas memperpanjang kerugian hingga merosot hampir 1 persen pada hari Jumat karena laporan pekerjaan AS yang menggembirakan. Ini sekaligus meredakan kekhawatiran resesi dan meningkatkan harapan Federal Reserve akan tetap pada jalur pengetatan agresifnya.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (6/8/2022) harga emas di pasa spot gold turun 0,92 persen menjadi USD 1.774,97 per ounce. Sementara emas berjangka AS turun 0,87 persen menjadi USD 1.791,1.

“Emas baru-baru ini reli di tengah pemikiran bahwa The Fed akan beralih dari hawkish ke dovish. Tetapi data pekerjaan menunjukkan ekonomi AS kuat dan ini dapat mendorong Fed untuk lebih agresif, yang bukan merupakan cerita yang baik untuk emas,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Lingkungan suku bunga tinggi merugikan emas karena tidak menghasilkan bunga.

Pengusaha AS mempekerjakan jauh lebih banyak pekerja dari yang diharapkan pada bulan Juli, dengan tingkat pengangguran turun ke level terendah sebelum pandemi sebesar 3,5 persen.

Gambaran ketenagakerjaan yang positif memberi The Fed ruang lingkup lebih lanjut untuk kenaikan suku bunga di masa depan tanpa risiko membawa ekonomi ke dalam resesi, dan kenaikan emas kemungkinan akan dibatasi pada USD 1.800, Rupert Rowling, analis pasar di Kinesis Money, mengatakan dalam sebuah catatan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Penguatan Dolar AS

Untuk memperkuat nilai tambah produk emas, Antam terus melakukan inovasi produk dan penjualan.

Indeks dolar naik 1,1 persen, membuat emas lebih mahal untuk pembeli luar negeri, sementara imbal hasil Treasury AS memperpanjang kenaikannya setelah data tersebut.

Di sisi fisik, premi emas di China naik minggu ini karena permintaan safe-haven yang didorong oleh meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat atas Taiwan.

“Jika ada pop-up dalam masalah geo-politik, maka ini akan membantu emas, tetapi itu tidak akan menjadi reli yang berkelanjutan ... Katalisator berikutnya untuk harga emas adalah cetakan CPI AS yang keluar minggu depan,” tambah Melek mengacu pada harga konsumen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya