FIFA Lacak Tubuh Pemain Pakai AI untuk Tentukan Offside di Piala Dunia 2022

Federasi sepakbola dunia (FIFA) akan menggunakan kamera dengan teknologi kecerdasan buatan untuk membantu menentukan posisi offside pemain di Piala Dunia 2022.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Jul 2022, 17:00 WIB
FIFA resmi meluncurkan logo Piala Dunia 2022 di Doha, Qatar, Selasa (3/9/2019). (AFP).

Liputan6.com, Jakarta - Federasi sepakbola internasional (FIFA) mengumumkan akan menggunakan kamera berteknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu wasit menentukan offside di Piala Dunia 2022.

Mengutip The Verge, Rabu (6/7/2022), sistem semi-otomatis yang dipakai itu terdiri dari sensor dalam bola yang menyampaikan posisinya di lapangan sebanyak 500kali per detik.

Selain itu ada 12 kamera pelacak yang dipasang di bawah atap stadion, yang memakai machine learning untuk melacak 29 titik di tubuh pemain.

Selanjutnya, software bakal menggabungkan data-data ini untuk menghasilkan peringatan otomatis ketika pemain melakukan pelanggaran offside. Yakni, ketika pemain lebih dekat ke gawang lawan daripada lawan kedua terakhir mereka, dan menerima bola.

Nantinya, peringatan akan dikirim ke ofisial di ruang kontrol terdekat dan hal ini akan memvalidasi keputusan serta memberi tahu wasit di lapangan mengenai apa yang harus dilakukan.

FIFA mengklaim proses di atas hanya akan terjadi dalam beberapa detik, itu berarti keputusan offside bisa dibuat lebih cepat dan akurat.

Data yang dihasilkan oleh kamera dan bola juga akan dipakai untuk membuat animasi otomatis yang bisa diputar di layar di stadion dan di siaran TV Piala Dunia 2022.

"Hal ini bertujuan untuk memberi tahu semua penonton dengan cara paling jelas mengapa pemain terkena offside," kata FIFA.

Penggunaan kamera berteknologi AI merupakan contoh terbaru penerapan teknologi di bidang olahraga, guna membantu wasit membuat keputusan.

2 dari 3 halaman

Sebelumnya ada Teknologi VAR

Al Rihla, bola resmi yang diklaim tercepat saat di udara ini akan dipakai selama Piala Dunia 2022 Qatar. (Dok. Adidas)

FIFA sebelumnya juga memperkenalkan VAR alias video assistant referee, yang memungkinkan wasit meninjau keputusan menggunakan monitor sampingan di Piala Dunia 2018.

Dalam sebuah pernyataan pers, Ketua Komite Wasit FIFA Pierluigi Collina mengatakan, "sistem baru ini akan memungkinkan wasit membuat keputusan lebih cepat dan akurat."

Namun, Collina juga menekankan, manusia bukanlah robot dan masih memiliki tanggung jawab atas permainan.

"Saya tahu mungkin ada yang menyebutnya robot offside, namun bukan itu. Wasit dan asisten wasit tetap bertanggung jawab atas keputusan di lapangan," tutur dia.

3 dari 3 halaman

Dikembangkan Tiga Tahun

Gianni Infantino terpilih sebagai Presiden FIFA 2016-2020 dalam Kongres Luar Biasa FIFA di Zurich, Jumat (26/2/2016). (AFP/Fabrice Coffrini)

Sementara itu, Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut, "Teknologi ini merupakan puncak dari tiga tahun penelitian dan pengujian khusus untuk memberikan hal terbaik bagi tim, pemain, fans, dan FIFA bangga dengan pekerjaan ini, karena kami menantikan manfaat dari teknologi offside semi-otomatis di Piala Dunia 2022."

Sekadar informasi, Piala Dunia 2022 bakal berlangsung di Qatar. Hal ini menjadikannya sebagai Piala Dunia pertama yang pernah diselenggarakan di sebuah negara di Jazirah Arab.

Untuk mengantisipasi panasnya Qatar, Piala Dunia 2022 bakal diselenggarakan pada November hingga Desember 2022, bukan di musim panas seperti tradisi penyelenggaraan dari tahun ke tahun.

(Tin/Ysl)

Infografis Jurus Ketum PSSI Persiapkan Piala Dunia U-20 2021. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya