Jokowi Bolehkan Masyarakat Lepas Masker Saat Beraktivitas di Ruang Terbuka

Jokowi menjelaskan kebijakan lepas masker hanya boleh dilakukan jika masyarakat sedang aktivitas di luar ruangan dan di area terbuka yang tidak padat orang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Mei 2022, 17:35 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Kabinet Pengarahan Presiden dan APBN 2022 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17 November 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencabut kebijakan wajib masker kepada seluruh masyarakat di Indonesia. Jokowi mengatakan kebijakan ini diberlakukan karena kasus Covid-19 di Indonesia semakin terkendali.

"Dengan memperhatikan kondisi saat ini, di mana penanganan Covid di Indonesia yang semakin terkendali, maka perlu saya sampaikan bahwa pemerintah memutuskan melonggarkan kebijakan pemakaian masker," kata Jokowi saat jumpa pers daring, Selasa (17/5/2022).

Dia menjelaskan, kebijakan lepas masker hanya boleh dilakukan jika masyarakat sedang aktivitas di luar ruangan dan di area terbuka yang tidak padat orang.

"Boleh tidak memakai masker (saat masyarakat sedang aktivitas di luar ruangan dan di area terbuka yang tidak padat orang)," jelas Jokowi.

Kendati, sedang berada di ruang tertutup dan di transportasi publik, Jokowi tetap harus menggunakan masker.

"Namun untuk kegiatan di ruang tertutup dan transport publik tetap gunakan masker," Jokowi memungkasi.

2 dari 4 halaman

Kasus Covid-19 di Indonesia

Sejumlah karyawan menggunakan masker saat beraktifitas di luar kantor di Jakarta, Senin (2/3/2020). Usai diumukan Presiden Jokowi bahwa ada 2 WNI yang terkena virus corona, banyak para pekerja menggunakan masker saat beraktifitas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 masih terus melaporkan adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan eninggal dunia akibat virus Corona di Indonesia.

Per data hari ini, Senin (16/5/2022) kasus positif Covid-19 bertambah 182 orang.

Sehingga sampai kini total akumulatif ada 6.050.958 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Untuk kasus sembuh ada penambahan 263 orang pada hari ini. Total akumulatifnya di Indonesia terdapat 5.889.797 pasien berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 sampai saat ini.

Sementara itu kasus meninggal dunia pada hari ini bertambah 6 orang. Di Indonesia hingga kini total akumulatif ada  156.464 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Minggu 15 Mei 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Senin (16/5/2022) pada jam yang sama.

 

3 dari 4 halaman

Membaik

Petugas menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) pada layar pemantau di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Sampai hari ini, Posko COVID-19 DKI Jakarta terlah dihubungi 3.580 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, meskipun adanya momen Lebaran, penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia tetap berjalan dengan baik dan terkendali. Terbukti, rawat inap secara nasional terus turun hingga 97 persen serta kematian turun hingga 98 persen.

"Hingga hari ini kondisi dan situasi pandemi Covid-19 dalam kondisi yang begitu baik. Bila dilihat secara nasional, sudah 25 hari berturut-turut kasus harian kita berada di bawah 1.000 dan hari berturut-turut kasus harian di bawah 500. Gambaran baik lainnya terlihat pada rawat inap secara nasional yang terus turun hingga 97 persen," ujar Luhut Binsar Pandjaitan dalam Konferensi Pers, Senin 9 Mei 2022.

Tingkat hunian tempat tidur rumah sakit juga sangat rendah hanya 2 persen dari keseluruhan bed yang tersedia. Selain itu kasus kematian juga turun hingga 98 persen yang disebabkan oleh varian Omicron dan positivity rate berada di bawah 0,7 persen.

 

4 dari 4 halaman

Turun 99 Persen

"Berdasarkan data-data tersebut kami meyakini bahwa kondisi varian Omicron di Indonesia di tengah momen libur IdulFitri hingga saat ini masih terkendali," ujarnya.

Secara khusus untuk wilayah Jawa dan Bali, dirinya mengungkapkan bahwa perkembangan pandemi juga terus menunjukka tren penurunan yang sangat signifikan dalam semua aspek seperti kasus konfirmasi, rawat inap rumah sakit hingga tingkat kematian di hampir seluruh provinsi Jawa dan Bali. Seluruh Provinsi di Jawa Bali hingga hari ini mengalami penurunan kasus mencapai 99 persen dibandingkan puncak kasus Omicron beberapa waktu yang lalu.

"Seiring dengan semakin terkendalinya kasus Covid-19, langkah-langkah relaksasi PPKM akan terus dilakukan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut," terang Luhut.

Infografis 6 Cara Aman Buang Masker Sekali Pakai. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya