Histeris Ibu di Surabaya, Anak dan Menantu Jadi Korban Tewas Kecelakaan Bus di Tol Sumo

Pantauan di lokasi, ibunda dari Andi Suyanto begitu histeris begitu mengetahui anak dan menantunya tewas dalam kejadian tersebut.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 17 Mei 2022, 10:41 WIB
Korban meninggal kecelakaan bus di tol Sumo disalatkan. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Sepasang suami istri yang juga merupakan penyelenggara acara liburan warga Benowo Surabaya ke Dieng Jogja, Andi Suyanto dan Nita Agustin dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin pagi (16/5/2022).

Selain itu, anak mereka saat ini dalam kondisi kritis dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

"Keluarga saya meninggal pasangan suami istri itu, anaknya kritis," kata salah satu keluarga Andi, Abdul Rokhim di yayasan Thoriqul Jannah Benowo Surabaya, Senin (16/5/2022).

Pantauan di lokasi, ibunda dari Andi Suyanto begitu histeris begitu mengetahui anak dan menantunya tewas dalam kejadian tersebut. Nampak juga pihak kepolisian dan Satpol PP kecamatan mendirikan posko di dekat lokasi rumah korban.

Diketahui, sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jawa Timur, pada Senin (16/05/2022) pagi. Akibatnya, 14 orang dinyatakan meninggal dunia dan 19 orang lainnya menderita luka berat. Semua korban adalah warga Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Informasi diperoleh menyebutkan, kecelakaan tersebut terjadi sekira pukul 06.15 WIB. Saat itu, bus bernama Ardiansyah dengan nopol S 7322 UW itu membawa penumpang sebanyak 25 orang dari Yogyakarta menuju Surabaya. Bus yang dikemudikan Ade Firmansyah itu melaju di lajur lambat atau kiri.

2 dari 2 halaman

Tabrak Tiang Reklame

Bus Ardiansyah dengan nopol S 7322 UW hancur akibat kecelakaan di tol Sumo. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Entah bagaimana, setiba di KM 712+200/A, bus oleng ke kiri dan menabrak tiang VMS yang berdiri di pinggir bagus jalan tol. Bus pun terguling. "Diduga driver (sopir) bus mengantuk," kata Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Dwi Sumrahadi dikonfirmasi wartawan.

Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta mengatakan bahwa sopir bus pariwisata yang mengalami kecelakaan maut tersebut berpotensi menjadi tersangka. Sebab, kecelakaan tersebut mengakibatkan 14 penumpang meninggal dunia.

“Sopir bus yang terlibat kecelakaan tunggal berpotensi jadi tersangka karena menyebabkan kecelakaan hingga meninggal dunia," kata Nico usai merilis kasus penyelewengan pupuk bersubsidi di Markas Polda Jatim di Surabaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya