Ibu dan Anak Meninggal Saat Ritual di Petilasan Perapen Empu Supo Tuban

Jasad kedua korban ini pertama kali ditemukan oleh tukang bersih petilasan, Sumari.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 22 Mar 2022, 18:31 WIB
Lokasi Petilasan Perapen Empu Supo digaris polisi, tempat ditemukannya jasad ibu dan anak. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tuban - Ibu dan anak ditemukan meninggal dunia di lokasi petilasan Perapen Empu Supo di Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Tuban, Selasa pagi (22/3/2022).

Mereka berdua mendatangi petilasan dalam rangka menggelar ritual menjelang musim panen tiba.

“Berdasarkan keterangan saksi, korban sering ritual di lokasi petilasan Perapen Empu Supo,” ungkap Iptu Darwanto, Kapolsek Grabagan, Polres Tuban di lokasi kejadian.

Kedua korban tersebut bernama Marsih (66) dan anaknya Mariyanto (45), warga Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Tuban. Meraka berdua ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa karena menghirup bau gas belerang ketika ritual.

“Korban meninggal karena bau gas belerang sangat menyengat akhirnya anak korban ikut meninggal dunia bersama ibunya,” jelasnya.

Jasad kedua korban ini pertama kali ditemukan oleh tukang bersih petilasan, Sumari. Ia terkejut ketika melihat kedua korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan kejadian itu dilaporkan kepada petugas.

2 dari 2 halaman

Tidak Mau Diautopsi

“Ibu dan anak meninggal dunia dengan posisi kedua korban terlentang menghadap ke barat. Dimana, sang anak berada di bawah memegang kedua tangan ibunya,” tambah Darwantu.

Tim Inafis Polres Tuban mendatangi lokasi kejadian untuk melalukan oleh tempat kejadian perkara dan mengevakuasi kedua korban.

Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Mereka berdua meninggal dunia karena menghirup zat belerang yang mengandung H2 (Hidrogen).

“Jasad korban sudah diserahkan kepada keluarga duka karena tidak mau dioutopsi,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya