Top 3: PLN Pasok Listrik di Smelter Feronikel Haltim Antam

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Sabtum 19 Maret 2022.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 19 Mar 2022, 07:23 WIB
Logo PT Aneka Tambang Tbk atau Antam.

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) untuk pasokan listrik smelter feronikel haltim di Maluku Utara pada Senin, 14 Maret 2022.

Direktur Utama Antam, Nico Kanter menuturkan, penandatanganan PJBTL dengan PLN ini menjadi wujud komitmen Antam dalam percepatan penyelesaian pembangunan smelter feronikel haltim di Maluku Utara.

"Antam meyakini sinergi dengan PLN dalam penyediaan listrik di smelter feronikel haltim ini akan dapat berjalan dengan optimal dan efisien guna memenuhi target operasi smelter,” ujar dia dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 18 Maret 2022.

Artikel PLN pasok listrik di smelter feronikel haltim Antam menyita perhatian pembaca di saham ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel di saham yang dirangkum pada Sabtu (19/3/2022):

1.PLN Pasok Listrik di Smelter Feronikel Haltim Antam

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) untuk pasokan listrik smelter feronikel haltim di Maluku Utara pada Senin, 14 Maret 2022.

Direktur Utama Antam, Nico Kanter menuturkan, penandatanganan PJBTL dengan PLN ini menjadi wujud komitmen Antam dalam percepatan penyelesaian pembangunan smelter feronikel haltim di Maluku Utara.

"Antam meyakini sinergi dengan PLN dalam penyediaan listrik di smelter feronikel haltim ini akan dapat berjalan dengan optimal dan efisien guna memenuhi target operasi smelter,” ujar dia dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 18 Maret 2022

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

2.Saham SUPR Melemah Usai BEI Buka Gembok Perdagangan

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) melemah pada sesi pertama perdagangan Jumat (18/3/2022) usai penghentian sementara (suspensi) dibuka Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip data RTI, saham SUPR turun 2,11 persen ke posisi Rp 69.475 per saham. Saham SUPR dibuka stagnan Rp 70.975. Saham SUPR berada di level tertinggi Rp 70.975 dan terendah Rp 69.475 saham. Total frekuensi perdagangan sembilan kali dan volume perdagangan 13 saham. Nilai transaksi Rp 91,8 juta.

BEI membuka suspensi saham SUPR di pasar regular dan pasar tunai mulai perdagangan sesi I pada 18 Maret 2022.

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

3.BEI:Animo Masyarakat Investasi di Perusahaan yang Terapkan ESG Makin Tinggi

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan animo masyarakat untuk investasi di perusahaan-perusahaan yang sudah menetapkan prinsip Environmental Social Governance (ESG) semakin tinggi karena perusahaan-perusahaan tersebut dinilai mampu memberi kepercayaan lebih bagi investor.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi dalam Edukasi Wartawan terkait Keuangan Berkelanjutan dan Environmental Social Governance (ESG) di Pasar Modal, Kamis, 17 Maret 2022.

Minat investor tersebut tercermin dari besarnya pertumbuhan investasi di perusahaan dan aset/produk investasi yang bertemakan ESG. Mengacu pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai dana kelolaan (asset under management-AUM) terus meningkat. Pada 2016 jumlah AUM hanya sebesar Rp 42 miliar, melonjak menjadi sebesar Rp 3,46 triliun di November 2021.

Berita selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya