Liputan6.com, Semarang - Salah satu risiko berhubungan intim saat wanita berada dalam masa subur adalah hamil. Namun, tak semua orang menginginkan kehamilan.
Baca Juga
Advertisement
Banyak wanita menghabiskan sebagian besar masa subur mereka secara aktif berusaha untuk tidak hamil. Melansir Parents, American Pregnancy Association juga menyebutkan, ketika rutin melakukan hubungan seks tanpa kondom, seorang wanita muda sehat berusia 30 tahun memiliki 20 persen untuk hamil setiap bulan.
Meski begitu, faktanya kondisi setiap wanita berbeda. Namun, wanita sehat yang aktif melakukan hubungan seks memang berpeluang hamil. Tapi mungkin Anda bertanya-tanya, adakah cara berhubungan seks agar tidak hamil?
Jawabannya tentu saja ada! Untuk itu, simak 3 skenario berhubungan seks agar tidak hamil yang dianggap para ahli paling ampuh, yang dilansir Liputan6.com dari laman Healthilne.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Melacak Masa Subur
Salah satu cara berhubungan seks agar tidak hamil adalah dengan melacak masa subur Anda terlebih dahulu. Ini salah satu cara ampuh supaya Anda tidak berpeluang hamil meski berhubungan seks tanpa pengaman.
Melacak masa subur bisa dilakukan dengan mencatat siklus bulanan Anda. Cara paling mudah dan canggih adalah, menggunakan aplikasi yang terdapat di telepon pintar.
Advertisement
Tidak Melakukan Hubungan Seks Saat Ovulasi
Biasanya ovulasi terjadi satu hari selama masa subur Anda. Pada saat itu, telur yang dilepaskan dapat bertahan selama 12 hingga 24 jam. Karena Anda tidak bisa mengetahui secara pasti kapan ovulasi terjadi, tetapi cara terbaik adalah untuk tidak melakukan hubungan seks selama masa subur terjadi.
Pakai Kontrasepsi
Banyak orang merasa terganggu saat melakukan hubungan seks dengan menggunakan kondom. Tapi percayalah, ini adalah salah satu cara melakukan hubungan seks agar tidak hamil terbaik yang bisa Anda lakukan.
Namun, Anda juga bisa mencegah kehamilan dengan menggunakan pil KB, perangkat intrauterin, atau suntikan kontrasepsi seperti Depo-Provera.
Penulis: Mega Dwi Anggraeni
Advertisement
