Pemerintah Siapkan 3 Fasilitas Karantina Terpusat Tambahan di Jakarta

Ada rencana penambahan 3 fasilitas karantina terpusat.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Des 2021, 22:32 WIB
Warga memasuki salah satu pintu masuk pasar yang berada satu gedung dengan Rusun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta, Senin (20/9/2021). Rusun yang dibangun oleh Kementerian PUPR dengan biaya Rp970 miliar itu memiliki 1.984 unit hunian tipe 36 di lantai 4-25. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah merencanakan penambahan 3 fasilitas karantina terpusat di DKI Jakarta. Upaya penambahan fasilitas karantina terpusat untuk mengantisipasi jumlah pelaku perjalanan internasional, terutama Warga Negara Indonesia (WNI) yang pulang dari luar negeri.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan, penggunaan fasilitas karantina terpusat Wisma Atlet dan Rusun, hanya diperuntukkan bagi 3 kelompok WNI.

Yaitu, Pekerja Migran Indonesia (PMI), pelajar yang telah menyelesaikan studi di luar negeri, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kembali dari perjalanan dinas luar negeri.

"Saat ini, direncanakan terdapat 3 fasilitas karantina terpusat tambahan di DKI Jakarta. Di antaranya, Rusun Penggilingan di Pulogebang, Rusun Daan Mogot, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DKI Jakarta," kata Wiku di Media Center, IS Plaza, Jakarta pada Selasa, 21 Desember 2021.

Untuk pembiayaan karantina terpusat, Wiku melanjutkan, akan ditanggung oleh Pemerintah. Dalam hal ini, WNI tidak diminta bayaran karantina selama durasi karantina yang diwajibkan.

"Sedangkan untuk WNI atau Warga Negara Asing (WNA) lainnya, termasuk wisatawan, dapat memanfaatkan hotel rekomendasi Satgas COVID-19 (untuk karantina), yang sudah seharusnya dipesan sebelum kembali ke Indonesia," lanjutnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 3 halaman

Perbaiki Prosedur Karantina

Jurnalis melintas di depan fasilitas sosial dan umum yang berada di lantai 3 Rusun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta, Senin (20/9/2021). Rusun Pasar Rumput siap menampung warga bantaran Ciliwung di Ibu Kota yang terdampak program normalisasi sungai sebagai penanganan banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nug

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas COVID-19 Hery Trianto mengatakan, Satgas Penanganan COVID-19 telah memperbaiki prosedur registrasi, menambah personel, hingga menambah kamar karantina. Tujuannya, mengurai antrean.

"Sejak Minggu (19/12/2021), secara perlahan proses karantina berlangsung lancar," katanya sebagaimana pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (21/12/2021).

Penyataan tersebut disampaikan Hery menyusul penumpukan pelaku perjalanan di Bandara Soekarto-Hatta, Tangerang karena banyaknya warga yang kembali ke Indonesia dalam waktu bersamaan.

"Sebagian besar mereka adalah pekerja migran, sisanya merupakan pelaku perjalanan biasa yang wajib melakukan karantina di hotel," imbuhnya.

Adanya kombinasi antara kedatangan pada waktu bersamaan dari sejumlah maskapai penerbangan, proses imigrasi, penyaringan kesehatan, tes PCR hingga distribusi ke tempat karantina terpusat, menjadikan penumpukan penumpang tak terhindarkan.

3 dari 3 halaman

Infografis Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Kamu Sudah Siap?

Infografis Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Kamu Sudah Siap? (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya