Dinkes DKI Sebut Kabar 4 Warga Jakarta Terpapar Varian Omicron Hoaks

Dinkes DKI membantah kabar warga Jakarta terpapr Covid-19 varian omicron. Hingga saat ini, Kemenkes RI belum mendeteksi varian baru yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu.

oleh Ika DefiantiBam Sinulingga diperbarui 08 Des 2021, 18:53 WIB
Tenaga kesehatan bersiap mengambil sampel lendir untuk tes usap PCR drive thru di halaman Rumah Sakit Pertamina Jakarta (RSPJ), Rabu (6/1/2021). Kegiatan tes usap drive thru di RSPJ digelar setiap hari mulai pukul 08.00 WIB- 16.00 WIB dengan tarif Rp900 ribu per orang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti menyatakan, informasi mengenai empat orang yang berdomisili di Jakarta terpapar Covid-19 varian omicron tidak benar alias hoaks.

Hal tersebut berdasarkan hasil klarifikasi dari Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Rabu, 8 Desember 2021 pukul 14.30 WIB.

Widyastuti menyatakan, Dinkes DKI Jakarta secara aktif melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) setiap harinya untuk mendeteksi varian baru virus corona.

"Setidaknya sudah 2.500 spesimen diperiksa dan 40 persen di antaranya adalah variant of concern dan sejauh ini tidak ditemukan varian omicron," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (8/12/2021).

Dia menegaskan bahwa Dinkes DKI terus mendapatkan hasil pemeriksaan WGS melalui Litbangkes Kemenkes secara berkala.

Lebih lanjut, Widyastuti menyatakan, sempat ditemukan klaster kasus positif Covid-19 dari perjalanan luar negeri. Namun berdasarkan pemeriksaan WGS dan tes, lacak, isolasi yang akurat, hasilnya bukan merupakan varian omicron.

"Dinkes Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan perpanjangan karantina pelaku perjalanan luar negeri selama 10 hari dan 14 hari untuk mencegah penyebaran varian baru omicron," jelas dia.

2 dari 2 halaman

Kata Dinkes Kabupaten Bekasi

Pencari suaka mengikuti rangkaian pemeriksaan kesehatan sebelum vaksinasi COVID-19 Sinopharm di GOR Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (7/10/2021). Total vaksin yang akan diberikan untuk tahap pertama dan kedua adalah 1.200 dosis. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti menyebut empat orang dinyatakan terpapar Covid-19 varian Omicron.

Mereka terpapar virus yang pertama kali muncul di Afrika itu setelah dilakukan pemeriksaan sample di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Keempat orang itu diduga tertular virus omicron seusai melakukan perjalanan ke luar negeri. Dia menyatakan, empat orang tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi, melainkan warga DKI Jakarta.

"Jadi empat orang warga yang terpapar virus Omicron itu bukan warga Kabupaten Bekasi tetapi warga DKI Jakarta," katanya, Rabu (8/12/2021).

Meski demikian, Sri Enny meminta kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Bekasi tetap waspada terhadap penularan virus tersebut. Terutama bagi warga yang baru datang dari luar negeri.

"Pemkab harus waspada terhadap warga yang baru datang dari luar negeri. Apalagi warga Jabar pergerakannya dari luar negeri cukup banyak," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya