Di tengah peringatan Hari Bela Negara yang dirayakan hari ini, Minggu (16/12/2012) tiba-tiba, sekelompok orang datang membawa senjata tajam ke hadapan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro.
Jangan salah kira, mereka tak sedang bikin onar, melainkan menyuguhkan atraksi debus. Kesenian bela diri asli Banten tersebut disuguhkan oleh padepokan Manggala Cilegon, Banten.
Sejumlah atraksi mengerikan dipertontonkan. Bibir dan lidah yang ditusuk jarum kawat, kaki telanjang menginjak beling, juga pembacokan senjata tajam.
Salah satu yang jadi sasaran adalah Purnomo Yusgiantoro. Sang menteri pun melayani tantangan dibacok senjata tajam.
Sekelompok pemain debus menghampiri Purnomo dan membacok tangan kanannya dengan parang. Tak ada darah yang menetes, juga tak terasa sakit. Mantan menteri ESDM itu mengepalkan satu tangannya yang lain, menyorakkan kemenangan.
Berdasarkan catatan sejarah, debus berawal pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570). Pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa (1651—1692) debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat Banten melawan penjajah Belanda. (Ein)
Jangan salah kira, mereka tak sedang bikin onar, melainkan menyuguhkan atraksi debus. Kesenian bela diri asli Banten tersebut disuguhkan oleh padepokan Manggala Cilegon, Banten.
Sejumlah atraksi mengerikan dipertontonkan. Bibir dan lidah yang ditusuk jarum kawat, kaki telanjang menginjak beling, juga pembacokan senjata tajam.
Salah satu yang jadi sasaran adalah Purnomo Yusgiantoro. Sang menteri pun melayani tantangan dibacok senjata tajam.
Sekelompok pemain debus menghampiri Purnomo dan membacok tangan kanannya dengan parang. Tak ada darah yang menetes, juga tak terasa sakit. Mantan menteri ESDM itu mengepalkan satu tangannya yang lain, menyorakkan kemenangan.
Berdasarkan catatan sejarah, debus berawal pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570). Pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa (1651—1692) debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat Banten melawan penjajah Belanda. (Ein)
