40 Tahun Mengurung Diri, Pria Ini Mau Berjemaah di Masjid Usai Diterapi Relawan ODGJ Banyumas

Sejak cintanya bertepuk sebelah tangan, pria di Banyumas ini mengalami gangguan jiwa

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 29 Sep 2021, 02:30 WIB
R yang nyaris 40 tahun mengalami gangguan jiwa perlahan pulih usai diterapi oleh relawan ODGJ di Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Dok. Relawan ODGJ)

Liputan6.com, Banyumas - Relawan ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) Banyumas mengevakuasi R (59), pria dengan gangguan jiwa di Desa Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, Selasa (28/92021).

Semasa kanak-kanak R dikenal pandai dan berbakat. Ia memiliki cita-cita bersekolah di sekolah favorit. Namun harapnnya pupus ketika cita-citanya terbentur keadaan.

Selepas lulus SMP, ia putus sekolah lantaran keterbatasan kemampuan ekonomi orangtuanya. Ini menjadi pukulan berat bagi R. Orangtuanya kemudian memasukan dia ke pondok pesantren.

Setelah menempuh pendidikan agama di pondok, ia menekuni bidang seni. Bakatnya di bidang seni membawanya menjadi pemahat ukiran. Gangguan jiwa belum tampak di fase umurnya ini.

Menginjak usai dewasa, ia mulai jatuh hati pada seorang gadis. Namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Ia ditolak gadis idamannya.

Sejak saat itu, jiwanya terguncang. Ia mulai menunjukkan gejala gangguan jiwa, murung dan mengurung diri di kamar. Ia mengurung diri di kamar hampir 40 tahun.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Mulai Rajin ke Masjid

Berbagai upaya keluarga sudah dilakukan mulai mendatangkan orang pintar hingga dua kali dibersihkan. Namun itu tidak membuahkan hasil dan ia kembali mengurung diri.

Seorang warga yang peduli dengan kondisi R lantas menyampaikan kondisi R ke Relawan ODGJ Banyumas. Anggota relawan ODGJ kemudian datang ke rumah R.

"Awalnya sangatlah sulit untuk berinteraksi dengan penderita, dengan berbagai cara membujuk rayu akhirnya mau dipotong rambutnya dan mandi, setelah itu kami terapi," kata Sapto Adi Wibowo, Relawan ODGJ Banyumas, Selasa (28/9/2021).

Setelah menjalani terapi, kini R mengalami banyak perubahan. Ia mulai mau salat berjamaah di masjid lingkungan tempat tinggalnya.

Perubahan ini membuat keluarga amat terbantu. Mereka menyampaikan rasa terima kasih tak terhinggag kepada para relawan yang peduli dengan anggota keluarga mereka.

"Kami sangat berterimakasih atas upaya team Relawan ODGJ yang sudah membantu," kata Fadil, Ketua RT setempat mewakili keluarga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya