Soal Vaksinasi Berbayar, Kemenkes: Hanya Opsi, Tak Akan Ganggu yang Gratis

Kemenkes mengatakan adanya vaksinasi berbayar tidak akan mengganggu jalannya program vaksinasi COVID-19 gratis dari pemerintah

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Jul 2021, 19:08 WIB
Perbanas bekerjasama dengan Bio Farma dan Kimia Farma menyiapkan 130.000 dosis vaksin sinopharm pada program vaksinasi gotong royong bagi 65.000 karyawan dari 48 bank pemerintah, swasta, asing dan daerah untuk mencapai target herd immunity di bulan Agustus 2021. (Liputan6.com/HO/Rizky)

Liputan6.com, Jakarta Rencana vaksinasi Gotong Royong individu, atau vaksinasi berbayar, mengundang pro dan kontra dari sejumlah pihak beberapa hari terakhir.

Hari ini, Kimia Farma, selaku pihak yang akan melaksanakan vaksinasi COVID-19 berbayar untuk individu tersebut, dikabarkan menunda sementara pelaksanaannya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa keputusan untuk melakukan vaksinasi jalur individu juga diambil usai memperoleh masukan dari masyarakat terkait percepatan vaksinasi.

Dihubungi Health Liputan6.com, menurut Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Vaksinasi Gotong Royong Individu sifatnya hanya sebagai salah satu opsi untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi.

"Vaksinasi Gotong Royong Individu ini tidak wajib dan juga tidak akan menghilangkan hak masyarakat untuk memperoleh vaksin gratis melalui program vaksinasi pemerintah," kata Nadia dalam siaran persnya, Senin (12/7/2021).

"Dari sisi pelaksanaan, Vaksinasi Gotong Royong individu tidak akan mengganggu vaksinasi program pemerintah," kata Nadia.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Jamin Tak Ganggu Vaksinasi Gratis Pemerintah

Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 untuk warga di Taman Dadap Merah, Kebagusan, Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan 16 mobil vaksin keliling untuk mempercepat target vaksinansi bagi warga DKI Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes itu menjelaskan, vaksinasi program pemerintah dan individu memiliki perbedaan baik dari sisi vaksin, fasilitas kesehatan, hingga tenaga kesehatan.

"Vaksinasi Gotong Royong individu hanya akan menggunakan vaksin merek Sinopharm, sementara vaksin pemerintah akan menggunakan vaksin merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Kimia Farma Tunda Pelaksanaan Vaksinasi Berbayar

(foto: Liputan6.com)

Sementara, Kimia Farma yang rencananya akan memulai vaksinasi COVID-19 berbayar hari ini memutuskan menunda pelaksanaannya.

"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno.

Dalam keterangan persnya, dikutip dari Saham Liputan6.com, Ganti mengatakan bahwa manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi Vaksinasi Gotong Royong Individu, serta pengaturan pendaftaran calon peserta.

Health Liputan6.com juga telah mencoba mengonfirmasi penundaan ini kepada Kemenkes. "Ditanyakan ke Kimia Farma ya," kata Siti Nadia.

Selain itu, terkait teknis, Nadia juga meminta agar apabila ada pertanyaan lebih lanjut untuk ditanyakan ke pihak Kimia Farma. "Kemkes kan fokus pada program vaksinasi pemerintah," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Infografis Cek Lokasi Faskes dan Daftar Vaksinasi Covid-19 Gratis di Jakarta

Infografis Cek Lokasi Faskes dan Daftar Vaksinasi Covid-19 Gratis di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya