FOTO: Penampakan Berlian Terbesar Ketiga Dunia yang Ditemukan di Botswana

Berlian seberat 1.098 karat tersebut diyakini sebagai batu kualitas permata terbesar ketiga yang pernah ditambang

oleh Arny Christika Putri diperbarui 17 Jun 2021, 17:00 WIB
Berlian Terbesar Ketiga Ditemukan di Botswana
Berlian seberat 1.098 karat tersebut diyakini sebagai batu kualitas permata terbesar ketiga yang pernah ditambang
Batu berlian permata berukuran 1.098 karat terlihat di Gaborone, Botswana, pada 16 Juni 2021. Debswana Diamond Company pada Rabu (16/6) mempersembahkan berlian 1.098,30 karat kepada Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi dan kabinet di Gaborone, ibu kota Botswana. (Monirul Bhuiyan/AFP)
Seorang anggota kabinet Botswana memegang berlian permata di Gaborone, ibu kota Botswana, Rabu (16/6/2021). Batu itu - seberat 1.098 karat - diperlihatkan kepada Presiden Mokgweetsi Masisi, dua minggu setelah perusahaan berlian, Debswana, menggalinya. (Monirul Bhuiyan/AFP)
Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi memegang berlian permata di Gaborone, ibu kota Botswana, Rabu (16/6/2021). Batu berlian yang diprediksi sebagai yang terbesar ketiga yang pernah ditemukan di dunia kini ditampilkan kepada publik di Botswana, sebuah negara di selatan Afrika. (Monirul Bhuiyan/AFP)
Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi memegang berlian permata 1.098 karat di Gaborone, ibu kota Botswana, Rabu (16/6/2021). Permata besar ini hanya sedikit lebih ringan dari berlian terbesar kedua di dunia yang juga ditemukan di Botswana pada tahun 2015. (Monirul Bhuiyan/AFP)
Ibu Negara Botswana Neo Masisi memegang berlian permata 1.098 karat di Gaborone, Rabu (16/6/2021). Belum ada keputusan apakah batu berlian yang disebutnya langka dan luar biasa itu akan dijual melalui De Beers atau lewat perusahaan milik pemerintah, Okavango Diamond Company. (Monirul Bhuiyan/AFP)
Seorang anggota kabinet Botswana memegang berlian permata di Gaborone, ibu kota Botswana, Rabu (16/6/2021). Penemuan ini terjadi pada masa yang krusial, saat penjualan berlian selama tahun 2020 anjlok akibat pandemi Covid-19. (Monirul Bhuiyan/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya