Kepala BNPB: Kasus Covid-19 di Jatim Bisa Dikendalikan

Ganip Warsito menyatakan, kasus COVID-19 di sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Bangkalan masih bisa dikendalikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jun 2021, 16:55 WIB
Ketua Satgas COVID-19 Ganip Warsito memberi keterangan pers usai Rapat Terbatas "Penanganan Pandemi COVID-19" di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (7/6/2021). (Humas Sekretariat Kabinet)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito menyatakan, kasus COVID-19 di sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Bangkalan masih bisa dikendalikan.

"Jatim secara konteks nasional untuk perkembangan COVID-19 tidak pada posisi teratas. Tapi terkendali. Ada peningkatan tapi semua masih dapat ditangani dengan baik," ujar Ganip, Senin (7/6) malam, dilansir dari Antara.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, total terkonfirmasi positif di Jatim sebanyak 156.627 kasus. Dari data itu, 143.142 sembuh, 11.583 meninggal dunia dan 1.902 dirawat. Khusus Bangkalan, sekarang ini ada 115 kasus aktif. 

Terkait Bangkalan, sambung Ganip, berdasarkan informasi yang dari bupati dan gubernur Jatim kalau sudah ditangani dengan baik. Seperti disediakannya rumah sakit darurat lapangan untuk menekan tingginya okupansi tempat tidur pasien di RSUD Bangkalan. 

"Operasional rumah sakit sudah mulai baik, kalau diukur dari persentase BOR (Bed Occupancy Rate) cukup, langkah-langkah dari pemprov untuk menyalurkan keterbatasan di sana," ungkapnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Terus Monitor

Lebih lanjut, Ganip terus memonitor perkembangan COVID-19 di daerah-daerah seluruh Indonesia termasuk Jatim.

Dia menginstruksikan, 3T (Testing, Tracing dan Treatment) harus terus ditingkatkan. Tak kalah pentingnya, mengajak masyarakat disiplin protokol kesehatan. 

"Prokes memakai masker ini kuncinya, lalu menjaga jarak, hidup segat mencuci tangan dan menghindari kerumunan ini perlu ditegakan," katanya. 

"(Salah satu yang dilakukan) penyekatan di perbatasan Surabaya untuk mengontrol, menegakan prokes. Karena yang bawa virus ini manusia, mobilitas manusia dikontrol," ujarnya, menambahkan. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya