Kasus Covid-19 Meningkat, Jokowi Minta Sekolah Tatap Muka Ekstra Hati-Hati

Jokowi meminta pembelajaran tatap muka di sekolah dilakukan secara terbatas.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2021, 14:13 WIB
Presiden Jokowi saat memberi pernyataan terkait KPK di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/5/2021). (Biro Pers Media Istana)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Covid-19 mengalami peningkatan setelah libur Lebaran Idulfitri 2021. Bahkan, lima provinsi di Indonesia menyumbang 65 persen terhadap kasus aktif Covid-19 nasional.

Di tengah melonjaknya kasus Covid-19, Presiden Joko Widodo meminta pembelajaran tatap muka di sekolah yang akan dibuka kembali pada Juli 2021 harus dilakukan dengan ekstra hati-hati.

"Berdasarkan kejadian ini (lonjakan kasus Covid-19), Bapak Presiden tadi mengarahkan, pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati hati," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/6/2021).

Menurut Budi, Jokowi meminta pembelajaran tatap muka di sekolah dilakukan secara terbatas. Misalnya, siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka maksimal 25 persen dari kapasitas kelas.

Selain itu, kegiatan pembelajaran tatap muka hanya dilaksanakan maksimal dua hari dalam seminggu.

"Setiap hari maksimal hanya dua jam (kegiatan pembelajaran tatap muka)," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Seluruh Guru harus Divaksin

Paramedis melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada guru di Teraskota Mall. Tangerang Selatan, Banten, Rabu (28/04/2021). Vaksinasi dalam rangka persiapan kegiatan belajar tatap muka secara terbatas di wilayah Tangsel pada Juli mendatang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, keputusan menghadirkan siswa ke sekolah harus ditentukan orang tua. Kemudian, seluruh guru yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah harus selesai mengikuti vaksinasi Covid-19.

"Jadi mohon kepada kepala daerah karena vaksin kita kirim ke daerah, prioritaskan guru dan lansia, guru harus sudah divaksinasi sebelum tatap muka terbatas dilaksanakan," tandas dia. 

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya