Mirisnya Nasib Atlet-Atlet Rusia di Olimpiade Tokyo 2020 / 2021

Olimpiade Tokyo 2020 atau 2021 akan berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 20 Mei 2021, 11:45 WIB
Menara Tokyo, bangunan tertinggi kedua di Jepang dengan ketinggian 332,9 meter, tampak diterangi warna-warni cahaya Olimpiade untuk menandai 100 hari jelang pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, pada 14 April 2021. (Charly TRIBALLEAU / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Atlet-atlet Rusia akhirnya bisa bernapas lega. Mereka sudah diizinkan tampil pada Olimpiade Tokyo yang akan berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Hanya saja, atlet-atlet dari Negeri Beruang Merah tersebut terpaksa bertanding tanpa membawa nama negaranya. 

Seperti dilansir dari Upi.com, mereka akan tampil di bawah bendera ROC yang merupakan akronim dari Rusia Olympic Committee. Lagu kebangsaan Rusia juga tidak akan berkumandang pada hajatan ini.

International Olympic Committee (IOC) telah menyetujui lagu karya komposer Rusia, Pyotr Tchaikovsky. Lagu itu diusulkan oleh Komite Olimpiade Rusia sebagai pengganti lagu kebangsaan negara mereka dan akan digunakan pada Olimpiade Tokyo 2020 dan Beijing 2024.  

Lagu yang sama juga akan dinyanyikan ketika atlet-atlet Rusia berhasil memenangkan emas. 

Terkait hal ini, beberapa waktu lalu juru bicara Kremelin, Dmitry Peskov, telah menyampaikan pandangan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. "Ini adalah keputusan IOC, karena itu saya ingin menahan diri dalam berkomentar," kata Peskov, Rabu lalu. "Kami semua pasti ingin mendengar lagu indah kami dimainkan, tapi yang terpenting sekarang adalah para atlet kami bisa menang," katanya.

"Kemenangan mereka akan mengimbangi segalanya," Petrov menambahkan. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

2 dari 3 halaman

Berawal dari Kasus Doping

Pemandangan umum menunjukkan Cincin Olimpiade di depan Stadion Nasional, tempat utama untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, 100 hari sebelum upacara pembukaan di Tokyo pada 14 April 2021. (Charly TRIBALLEAU / AFP)

Larangan Rusia tampil di Olimpiade Tokyo 2020/21 merupakan buntut dari kasus doping yang menimpa negara tersebut. Hukuman tersebut berawal dari penyelidikan yang dilakukan oleh badan independen terkait dugaan pelanggaran terhadap aturan yang dikeluarkan oleh badan antidoping dunia (WADA). 

Program doping tersebut dijalankan oleh Dr. Grigory Rodchenkov selama satu dekade. Pejabat Rusia juga diketahui  telah memanipulasi data laboratorium Moskow demi menyesatkan penyelidikan.

 

3 dari 3 halaman

Sanksi Berlapis

Akibat kejadian ini, Rusia pun dilarang tampil pada Olimpiade Musim Dingin 2018 lalu. WADA kemudian mengajukan hukuman yang lebih berat, yakni 4 tahun namun hanya disetujui setengahnya oleh Badan Arbitrasi Olagraga Dunia di Swiss sehingga atlet-atlet dari Rusia diizinkan tampil di Tokyo tahun ini. 

Hukuman juga mencakup larangan bagi Rusia menjadi tuan rumah acara olahraga selama 2 tahun.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya