Pakar: Pandemi COVID-19 Jadi Momentum Pasien Asma untuk Lebih Mengontrol Kondisinya

Pakar mengatakan bahwa pandemi COVID-19 harus jadi momentum bagi penderita asma untuk lebih patuh menjalankan pengobatan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Mei 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi Penyakit Asma Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Orang dengan asma di masa pandemi diminta untuk benar-benar mengontrol kondisi penyakitnya agar terhindar dari risiko gejala berat apabila terinfeksi COVID-19, selain tentunya disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Orang dengan penyakit asma yang tidak terkontrol, tentu dikatakan ada infeksi virus termasuk COVID, itu bisa jadi pencetus dan bisa menyebabkan gejala asmanya bertambah berat," kata dokter spesialis paru Feni Fitriani Taufik.

Feni mengatakan bahwa mengontrol asma bisa dilakukan dengan beberapa cara mulai dari menghindari pencetus hingga penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dari dokter.

"Memang kalau asma atau penyakit saluran napas kronik lain, itu kondisi yang kalau terinfeksi COVID bisa menjadi komorbid yang mempersulit, bisa gejalanya tambah berat, atau sulit disembuhkan," kata Feni dalam temu media virtual, Jumat (7/5/2021).

Senada dengan Feni, Arto Yuwono Soeroto dari Perhimpunan Respirologi Indonesia mengatakan bahwa selama pasien bisa mengendalikan asmanya, maka dia akan lebih terlindungi dari virus corona.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Momentum Lebih Patuh Berobat

Ilustrasi sesak nafas akibat asma atau Covid-19/unsplash Darius

Dalam hal ini, Arto mengatakan bahwa pasien asma yang dapat mengendalikan kondisinya yaitu mereka yang tidak sering mengalami keluhan seperti sesak, batuk, atau mengi.

"Maka asma yang seperti itu tidak meningkatkan risiko untuk tertular COVID, kalau sudah dapat juga tidak menyebabkan lebih berat, tidak meningkatkan angka kematian."

"Tapi sebaliknya, kalau asmanya tidak terkendali dengan baik, tidak berobat dengan baik dan benar, keluhannya sering sekali timbul, maka itu menjadi berpengaruh terhadap beratnya penyakit dan juga kerentanan menderita penyakitnya," kata Arto.

Menurut Arto, selama orang dengan asma mampu mengendalikan kondisinya, maka risikonya untuk terkena maupun mengalami gejala berat COVID-19 pun sama seperti orang-orang yang tidak memiliki asma.

Maka dari itu, Profesor Bambang Supriyanto dari Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia mengatakan, pandemi COVID-19 dinilai jadi saat yang tepat bagi orang dengan asma untuk lebih sadar dalam mengendalikan kondisi penyakitnya tersebut.

"Justru sekarang ini momentum untuk penderita asma, karena takut ada COVID maka dia harus lebih lagi patuh terhadap pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter," kata Bambang.

3 dari 3 halaman

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya