Pidato Joe Biden di Kongres: AS Siap Hadapi China dan Rusia

Presiden Joe Biden tebar janji populis terkait pendidikan dan kesehatan, serta berkata siap hadapi China dan Rusia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Apr 2021, 11:11 WIB
Presiden AS Joe Biden di Kongres. Wapres Kamala Harris dan Ketua DPR Nancy Pelosi di belakangnya. Dok: Chip Somodevilla/Pool via AP

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan pidato tahunan pertamanya di Kongres AS. Pada pidato itu, Joe Biden membeberkan program-program Partai Demokrat, serta pandangan geopolitiknya. 

Program-program populis yang Presiden Joe Biden bahas mulai dari penurunan harga obat, pendidikan anak yang terjangkau, serta penarikan pajak untuk korporasi besar, termasuk yang menghindari pajak. 

"Banyak perusahaan yang menghindari pajak melalui tax haven dari Swiss hingga Bermuda hingga Kepulauan Cayman," ujar Presiden Biden di Capitol Hill, Washington DC, Rabu 28 April malam waktu setempat.

"Kita akan mereformasi pajak korporasi sehingga mereka membayar jumlah yang adil, dan membantu membayar investasi publik yang akan menguntungkan bisnis-bisnis mereka," lanjut Biden. 

Terkait hubungan internasional, Joe Biden mengingatkan bahwa negaranya akan siap berkompetisi melawan China dan Rusia. Biden berkata tidak mencari konflik, tetapi menegaskan akan melindungi kepentingan-kepentingan AS. 

"Kita berada dalam kompetisi dengan China dan negara-negara lain untuk memenangkan abad ke-21," ujar Biden.

"Pada diskusi saya dengan Presiden Xi, saya bilang padanya bahwa kita menyambut kompetisi, dan kita tidak mencari konflik. Tetapi saya memperjelas bahwa saya akan melindungi kepentingan-kepentingan AS di setiap tempat," kata Biden.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 2 halaman

Konsekuensi

Presiden Rusia Vladimir Putin didampingi Presiden China Xi Jinping saat melakukan kunjungannya di Aula Besar Rakyat, China (8/6). Presiden Xi menyebut hubungan China dan Rusia mampu menghadapi tantangan ekonomi dan diplomatik dari AS.(AP/Pool/ Greg Baker)

Presiden Biden juga menegaskan bahwa negaranya akan tetap hadir di Indo-Pasifik untuk mencegah konflik.

"Saya juga bilang pada Presiden Xi bahwa kita akan tetap memiliki kehadiran militer yang kuat di Indo-Pasifik seperti yang kita lakukan dengan NATO di Eropa. Bukan untuk memulai konflik, tetapi mencegah konflik," kata Biden.

Terkait isu Rusia, Presiden Biden berkata tidak mencari konflik juga, tetapi memperingatkan bahwa tindakan Rusia memiliki konsekuensi, seperti dalam mengintervernsi pemilu AS.

"Saya telah memperjelas kepada Presiden Putin bahwa meski kita tidak mencari eskalasi, aksi-aksi mereka memiliki konsekuensi," ujar Presiden Biden.

Meski begitu, Presiden Biden mengaku siap bekerja sama dengan Rusia untuk kepentingan bersama, seperti terkait perjanjian senjata nuklir dan krisis iklim.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya