Jokowi Kirim Puluhan Ribu Paket Sembako untuk Warga Terdampak Bencana NTT-NTB

Adapun sebagian paket sembako diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU, sementara sisanya dengan Kapal Perang TNI AL menuju daerah bencana.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 08 Apr 2021, 15:19 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berterima kasih kepada umat Hindu yang beribadah tetap mematuhi protokol kesehatan saat sambutan Peringatan Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943, Sabtu (27/3/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengirimkan puluhan ribu bantuan paket sembako untuk warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Total ada 15.000 paket sembako yang dikirim ke NTT dan 13.000 ke NTB.

"Senin (5 April) Presiden memerintahkan Sespri (Sekretaris Pribadi) untuk mengirimkan sembako ke daerah terdampak bencana di NTT," kata Sekretaris Pribadi Presiden Jokowi, Anggit Noegroho kepada wartawan, Kamis (8/4/2021).

Dia mengatakan, sebanyak 5.000 paket sembako tahap pertama telah diberangkatkan pada Selasa, 6 April 2021. Adapun sebagian paket sembako diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU, sementara sisanya dengan Kapal Perang TNI AL menuju daerah bencana.

"Mengingat situasi medan yang masih sulit pascabencana, dilakukan koordinasi dengan Panglima TNI untuk penyediaan transportasi pengangkut bantuan Presiden," jelasnya.

Anggit menyebut sebanyak 3.500 paket sembako telah tiba di Pulau Adonara dan Kabupaten Lembata, NTT dan langsung dibagikan ke warga terdampak bencana banjir. Dia memastikan sisa 10.000 paket sembako bantuan Presiden akan segera dikirimkan ke lokasi bencana.

"Selain NTT, Presiden juga mengirimkan bantuan 13.000 paket sembako ke daerah terdampak bencana di Kabupaten Bima Provinsi NTB," ujar Anggit.

Seperti diketahui, Bencana banjir bandang disertai longsor melanda sejumlah wilayah di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu malam, 4 April 2021. Hingga 7 April kemarin, pukul 20.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia kembali bertambah, menjadi 138 orang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kesulitan yang Dihadapi

Kepala BNPB Doni Monardo mengaku ada sejumlah faktor yang menyebabkan piihaknya kesulitan menemukan jenazah para korban. Salah satunya pengerahan alat berat ke lokasi kejadian.

"Kesulitan untuk memobilisasi alat berat, ekskavator dan juga dump truck untuk mengangkut batu-batu yang sangat besar. Kemudian cuaca yang masih belum begitu bagus ya," kata Doni Monardo dalam konferensi pers secara daring pada Rabu, 7 April 2021.

Selain korban jiwa, dampak dari banjir bandang tak urung meluluhlantakkan sejumlah fasilitas umum dan rumah warga. Tiga hari pasca kejadian, ada 1.992 rumah yang terdampak. Jumlah rumah rusak berat terbanyak berada di Kabupaten Lembata.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya