BI Promosikan UMKM Lombok Tembus Pasar Ekspor Lewat KKI 2021

BI terus mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menciptakan nilai tambah untuk produk-produknya.

oleh Andina Librianty diperbarui 24 Mar 2021, 14:30 WIB
Kain Sesek.

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, mengatakan BI terus mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menciptakan nilai tambah untuk produk-produknya.

Hal ini salah satunya bertujuan agar produk UMKM Indonesia bisa memiliki daya saing dan diekspor ke berbagai negara.

"BI terus mendorong penciptaan nilai tambah produk UMKM, khususnya kain nasional sehingga dapat mengikuti tren pasar di dalam dan luar negeri. Selain itu, juga mampu meningkatkan daya saing dan meraih peluang ekspor," kata Destry dalam pembukaan Pagelaran Karya Kreatif: Pesona Lombok Mendunia pada Rabu (24/3/2021).

BI melalui acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 pun membantu para pelaku UMKM mewujudkan hal tersebut. Melalui acara ini, BI memperkenalkan karya kreatif dari para pengrajin dan pengusaha UMKM yang merupakan binaan BI. KKI 2021 kali ini mengangkat tema Eksotisme Lombok.

Pameran KKI 2021 Seri 1 digelar pada 3-31 Maret 2021. Untuk acara pada 24-28 Maret 2021 adalah pagelaran karya dan dialog kreatif, serta pameran produk unggulan UMKM dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Produk-produk yang ditampilkan antara lain berbagai jenis kain, kopi, teh, dan produk khas NTB lainnya.

"Kami percaya gelaran karya ini akan dapat semakin meningkatkan rasa bangga kita akan produk buatan Indonesia, serta dapat membawa wastra (kain tradisional) NTB ini semakin dikenal luas dan dan mendunia hingga mancanegara," jelas Destry.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pembinaan

KKI 2018 kembali diselenggarakan oleh Bank Indonesia untuk mengembangkan UMKM di Indonesia agar siap masuk ke pasar global.

Adapun pembinaan yang dilakukan BI, kata Destry, bersifat menyeluruh dan meliputi hampir seluruh aspek mulai dari pengembangan kapasitas, peningkatan kualitas produk hingga fasilitas akses pemasaran dengan berbagai platform untuk mendukung UMKM mencapai pasar dunia dan go digital.

"Wastra menjadi identitas seni yang melekat pada budaya bangsa kita. Namun untuk bisa meraih pasar global dibutuhkan pengembangan yang terus menerus. Ide dan kreativitas merupakan kunci keberhasilan UMKM, khususnya untuk menembus pasar global," ungkap Destry.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya