Wali Kota Tangerang: Ada PPKM, Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 Turun

Wali Kota Tangerang mengaku, bila BOR di wilayahnya saat ini berada di angka 60 persen. Hal ini karena PPKM efektif menekan angka penyebaran Covid-19.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 27 Feb 2021, 16:46 WIB
Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 saat vaksinasi massal di Gedung Pemerintah Kota Tangerang, Banten, Kamis (25/2/2021). Vaksinasi ini dilaksanakan hingga satu minggu ke depan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberlakukan, tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Tangerang atau Bed Ovupancy Rate (BOR) semakin menurun.

Arief mengaku, bila BOR di wilayahnya saat ini berada di angka 60 persen. Menurutnya, hal ini karena PPKM sangat efektif menekan angka penyebaran Covid-19

"Angkanya sekarang justru semakin turun, kalau dulu di awal Januari per hari di atas 60 kasus pertambahannya, sekarang 30-an. Apalagi sekarang sudah mulai vaksi tahap kedua, mudah-mudahan vaksinasi itu bisa semakin menekan angka penyebarannya (Covid-19)," tuturnya, Sabtu (27/2/2021)

Sementara untuk Kota Tangerang Selatan, permintaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 juga menurun. Wakil Wali Kota Benyamin Davnie menjelaskan, saat ini di wilayahnya kapasitas ruang ICU terisi sebesar 93 persen, di mana sebelumnya terisi sebesar 95 persen.

Selain itu, ruang isolasi yang tersebar di berbagai rumah sakit dan gedung yang disiapkan saat ini terisi sebesar 84 persen.

"Ini mengalami penurunan yang signifikan," ujar Benyamin, Sabtu (27/2/2021). 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pasien Positif Tanpa Gejala 220 Orang

Dia mengatakan, ada 220 orang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri. Sementara, yang probable sebanyak 28 orang.

Angka tersebut, lanjut Benyamin belum termasuk pasien yang dirawat sebanyak 28 orang.

"Per tanggal 22 kemarin juga, pemerintah memastikan bahwa tidak ada peningkatan angka pada kasus meninggal," ujar dia. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya