Wapres Ma'ruf Amin: Cara Berpikir Sempit Adalah Tidak Percaya Covid-19 Itu Nyata

Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak ingin umat Islam ikut dalam arus berpikir sempit.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2021, 13:06 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Biro Pers Sekretariat Wapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak ingin umat Islam ikut dalam arus berpikir sempit. Contohnya, cara berpikir tidak percaya bahwa virus corona adalah nyata.

"Contoh sederhana cara berpikir sempit adalah tidak percaya bahwa Covid-19 adalah nyata, atau percaya pada teori-teori konspirasi tanpa mencoba untuk memahami fenomena dengan akal sehat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan," katanya, Kamis (11/2/2021).

"Saya memandang bahwa salah satu hambatan dalam perkembangan peradaban saat ini antara lain adalah cara berpikir sempit dan tidak terbuka terhadap perubahan," tambahnya.

Cara berpikir sempit itu, lanjut dia, merupakan salah satu penyebab munculnya sifat egoistik. Tidak menghargai perbedaan pendapat serta tidak mau berdialog.

"Cara berpikir sempit juga bisa melahirkan pola pikir yang menyimpang dari arus utama atau bahkan menjadi radikal yang dapat menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah," terangnya.

 

 

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Hambat Produktivitas

Selain itu, tambah Ma'ruf, cara berpikir sempit juga menghambat dan kontra produktif terhadap upaya membangun kembali peradaban Islam saat ini.

"Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab mengapa banyak negara berpenduduk muslim masih tergolong under developed country dan mengalami ketertinggalan dalam bidang ekonomi, pendidikan, iptek dan bidang lainnya," ujarnya.

Reporter: Genan Kasah

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya