Siloam Angkat Bicara Terkait RS Darurat Covid-19 di Mal Cito

Rumah Sakit in juga dilengkapi dengan sistem negative pressure khusus untuk penanganan pasien Covid-19 dan memiliki pintu akses tersendiri serta elevator tersendiri/terpisah.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Feb 2021, 14:09 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana meninjau rencana RS darurat Covid-19 di Mal Cito. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Head of Public Relation Siloam Danang mengungkapkan, Rumah Sakit (RS) Siloam di kawasan mixed use Cito Mal Surabaya akan menjadi rumah sakit komprehensif bertaraf internasional dengan layanan kesehatan, peralatan, dan tenaga medis yang terbaik.

"RS ini memiliki akses, fasilitas, dan infrastruktur yang terpisah dan independen. Hal ini termasuk fisik dan sistem kelistrikan, genset, HVAC, sistem gas medis, sistem STP atau IPAL," ujarnya di Surabaya, Rabu (10/2/2021).

Rumah Sakit in juga dilengkapi dengan sistem negative pressure khusus untuk penanganan pasien Covid-19 dan memiliki pintu akses tersendiri serta elevator tersendiri/terpisah.

Terkait limbah pembuangan medis, lanjut Danang, limbah cair, dan TPS B3, RS Siloam Cito sudah memiliki sistem terpisah dan mengimplementasikan standar tinggi untuk operasional RS.

“Sebagai RS darurat yang menangani pandemi Covid-19, rumah sakit ini secara fisik sudah siap untuk dibuka, dan sudah siap operasional dengan 105 tempat tidur (TT) dengan jumlah ICU 15 TT," ucapnya.

Meskipun baru, lanjut Danang, rumah sakit darurat ini didukung sepenuhnya secara total dan intensitas oleh Siloam Hospital Group (SHG) yang sudah terbukti selama lebih dari 25 tahun dengan mengoperasikan 39 RS secara nasional. Total tenaga medis dan tenaga pendukung lainnya di jaringan SHG mencapai lebih dari 15 ribu orang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jamin Standar Kualitas

"Dari hari pertama operasionalnya, RS ini sudah terjamin standar kualitas dan pelayanan medisnya. Juga SDM yang terjamin, tidak perlu diragukan lagi," ujar Danang.

Secara fisik dan peralatan medis juga tidak perlu diragukan karena semua sudah terencana dan dipersiapkan dengan baik. RS Siloam tersebut, lanjut Danang, merupakan RS ke-40 dari SHG yang akan dibuka dan mendapatkan manfaat dari pengalaman SHG selama lebih dari 25 tahun.

“Ini bukan pertama kali RS berada di dalam mixed use. Karena di luar negeri, khususnya di kota-kota padat penduduk, hal itu lazim," ucap Danang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya