Hindari Longsor Susulan, Ratusan Warga di Kota Kupang Mengungsi ke Gereja

Dua orang sepasang suami istri meninggal dunia akibat longsor yang membawa material batu besar menimpa rumah mereka Senin pagi, (25/1/2021).

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi Longsor

Liputan6.com, Kupang - Usai dua orang meninggal dalam tragedi longsor di sekitar bantaran kali Liliba, Kelurahan Tuak Daun Merah, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebanyak 140 warga di sekitar bantaran kali tersebut langsung dievakuasi ke tempat yang lebih aman. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Kupang, Maxi Didok, Senin (25/1/2021) mengatakan, ratusan warga tersebut kini tekah dievakuasi sementara ke Gereja St Petrus Rasul di Kelurahan Tuak Daun Merah.

Maxi menjelaskan, banyak rumah penduduk di sekitar lokasi longsor yang berada persis di bantara kali Liliba dengan medan yang sangat terjal.

Beberapa rumah warga berada di area bawah tebing sehingga sangat membahayakan keselamatan karena ketika terjadi longsor maka bisa tertimbun tanah maupun batu besar yang berada lebih tinggi.

Rumah-rumah warga, katanya, seperti hanya bergantungan di atas tebing sehingga saat peresapan air ke tanah meningkat akibat limbah maupun air hujan maka berpotensi terjadinya longsor.

"Beberapa hari ini intensitas hujan juga lumayan tinggi sehingga membuat longsor ini terjadi," katanya.

Maxi menambahkan selain itu batu-batu besar penahan yang berada di bawah rumah penduduk juga sudah terlepas sehingga potensi longsor susulan sangat mungkin terjadi. Warga langsung dievakuasi mengingat curah hujan di kawasan tersebut masih tinggi.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya