BPOM: Walau Vaksin COVID-19 Sudah Ada, 3M Tetap Harus Dilakukan Selama Pandemi

BPOM tetap berpesan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan 3M selama pandemi virus corona, meski vaksin COVID-19 sudah ditemukan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 26 Nov 2020, 19:42 WIB
Kepala BPOM Penny K Lukito menyampaikan keterangan terkait vaksin COVID-19 di Gedung BPOM, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Penny mengatakan Emergency Use of Authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac diharapkan bisa keluar pada minggu ketiga/keempat Januari 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta agar masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan 3M untuk mencegah tertular virus corona, meski nantinya vaksin COVID-19 sudah ada.

Menurut Penny K. Lukito, Kepala BPOM, sembari menunggu adanya vaksin COVID-19, masyarakat tetap harus melaksanakan 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Terutama meningkatkan daya tahan tubuh dengan protokol kesehatan yang harus kita tegakkan," kata Penny dalam konferensi pers virtual pada Kamis (26/11/2020).

"Saya kira protokol kesehatan seperti memakai masker harus terus kita tegakkan walaupun nanti vaksin ada pada waktunya," tambahnya.

Menurut Penny, selama pandemi virus corona masih ada, protokol 3M seperti memakai masker menjadi salah satu pencegahan utama yang harus terus dilakukan oleh semua orang.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Vaksin Sinovac Sejauh Ini Aman

Vaksin SARS CoV-2 untuk COVID-19 ditampilkan selama tur pabrik vaksin SinoVac di Beijing, Kamis (24/9/2020). Perusahaan farmasi China, Sinovac mengatakan vaksin virus corona yang dikembangkannya akan siap didistribusikan ke seluruh dunia, termasuk AS, pada awal 2021. (AP Photo/Ng Han Guan)

Pada kesempatan yang sama, Penny juga mengungkapkan bahwa berdasarkan uji klinis di Bandung sejauh ini, vaksin COVID-19 Sinovac menunjukkan data-data yang baik. Mereka juga masih menunggu evaluasi soal kelayakan dari Komnas Penilaian Obat.

"Kami menunggu data tersebut. Jadi data Sinovac sampai dengan saat ini, untuk satu bulan merupakan data yang baik dilihat dari aspek efikasi, khasiat, dan keamanannya juga."

Senada dengan Penny, Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Universitas Padjajaran mengatakan bahwa hingga saat ini, keamanan vaksin Sinovac dapat dikatakan aman.

"Karena tidak terjadi hal-hal yang merugikan daripada subyek," kata Kusnandi dalam konferensi pers yang sama.

"Yang terjadi hanya mungkin oleh kena pilek sedikit, pusing, yang dalam dua hari hilang sendiri dan terjadi hanya pada 20 persen," katanya.

Kusnandi mengatakan, para sukarelawan pun akan terus diikuti perkembangan kesehatannya hingga akhir penelitian agar hasil lengkapnya dapat dilaporkan ke BPOM.

3 dari 3 halaman

Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac

Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya