Warga Cina Hindari Berlibur ke Jepang

Warga Cina menghindari berlibur ke Jepang. Hal itu terjadi akibat hubungan bilateral kedua negara memanas, karena sengketa pulau yang belum terselesaikan hingga kini.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Okt 2012, 21:31 WIB
Liputan6.com, Beijing: Memasuki masa libur tahunan selama sepekan, warga Cina mulai berkemas untuk pelesir. Terkait buruknya hubungan bilateral Jepang-Cina akibat sengketa pulau, membuat warga Cina menghindari berlibur ke Jepang [baca:Sengketa Pulau, Hubungan Jepang-Cina Memanas].

Dilansir laman NHK, masa libur tahunan atau 'national foundation day' selama delapan hari ini ternyata membuat tempat wisata domestik Cina dipenuhi pengunjung. Bahkan, banyak kelompok wisata telah tiba sejak Ahad pagi di Stasiun Beijing, untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata di Negeri Tirai Bambu itu. Tiananmen Square pun tak luput jadi sasaran para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Membludaknya pengunjung di situs wisata domestik membuat seorang wisatawan dari Provinsi selatan Guangdong terkejut. Ia heran dan kaget melihat begitu banyak orang dan mobil di tempat wisata itu.

Menurut perkiraan agen perjalanan utama Cina, sekitar 345 juta orang akan melakukan perjalanan domestik maupun luar negeri selama masa liburan tersebut. Jumlah itu meningkat sebanyak 15 persen dari tahun lalu. Tahun ini, Beijing merupakan tempat kunjungan favorit para wisatawan dalam negeri selain Shanghai.

Pertumbuhan ekonomi Cina yang pesat memang telah mendorong peningkatan jumlah warga negara untuk membuat perjalanan ke luar negeri. Tujuan populer tahun ini adalah Thailand dan Korea Selatan. Jepang juga merupakan salah satu tempat yang digemari para wisatawan, namun mereka membatalkan kunjungannya ke Jepang karena memburuknya hubungan bilateral kedua negara. (FRD)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya