Jurus Ponpes At-Tanwir Muhammadiyah Mamuju Bebas dari Covid-19

Ponpes At-Tanwir Muhammadiyah Mamuju punya cara sendiri dalam menangkal penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 27 Okt 2020, 03:00 WIB
Sejumlah santri di Ponpes At-Tanwir Muhammadiyah Mamuju (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Mamuju -  Pondok pesantren menjadi salah satu tempat yang rentan terpapar Covid-19. Beberapa kasus sudah terjadi, salah satunya di Ponpes Salafiah Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Bahkan ponpes tersebut telah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Sulbar.

Tercatat 238 orang di Ponpes Salafiah terkonfirmasi positif. Jumlah itu menjadikan Ponpes Salafiah sebagai klaster penyebaran Covid-19 terbesar di Sulawesi Barat.

Untuk mencegah hal serupa terjadi, pengelola Ponpes At-Tanwir Muhammadiyah Mamuju memperketat penerapan protokol keseahatan dalam kawasan ponpes.

"Kami di sini santri-santri wajib menggunakan masker, kemudian jaga jarak dan sebelum semua masuk di ruangan, wajib cuci tangan," kata Pimpinan Ponpes At-tanwir Muhammadiyah Mamuju, Wahyu Mawardi, Minggu (25/10/2020).

Mawardi menambahkan, pihaknya juga meminimalisir adanya kontak langsung yang berasal dari luar ponpes. Termasuk meniadakan program pemulangan santri sebulan sekali, serta melarang adanya kunjungan langsung dari keluarga para santri ke ponpes.

"Jadi, saat ini para santri cukup dengan video call saja jika ingin berinteraksi dengan keluarga mereka," ujar Mawardi.

Meski ada penerapat protokol kesehatan yang ketat, proses belajar mengajar di lingkungan ponpes tetap berjalan normal. Pengelola ponpes tidak meninggalkan kewajiban mereka untuk memberikan pembinaan kepada para santri.

"Pembinaan-pembinaan santri tetap berjalan, khususnya tahfidz qur'an," tutup Mawardi.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya