Liputan6.com, Kampala - Si Jago Merah melahap habis gedung Uganda's Makerere University yang merupakan bangunan ikonik di universitas terkemuka di ibukota negara tersebut.
Dikutip dari laman BBC, Senin (21/9/2020) bangunan ini juga dikenal sebagai Menara Gading, kobaran api dalam semalam telah membuat dinding putihnya yang khas dengan jendela biru tiba-tiba menghitam.
Baca Juga
Advertisement
Polisi di Kampala telah memulai penyelidikan penyebab kebakaran di salah satu universitas tertua dan paling bergengsi di Afrika itu.
Wakil rektor menggambarkan kehancuran itu tidak bisa dipercaya.
"Ini adalah pagi yang sangat gelap untuk Universitas Makerere, Uganda. Gedung Administrasi Utama kami yang ikonik terbakar dan mengalami kehancurannya luar biasa. Tapi kami bertekad untuk memulihkan bangunan ke keadaan bersejarahnya dalam waktu sesingkat mungkin," cuit Wakil Rektor Barnabas Nawangwe.
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api besar itu pada pukul sekitar tengah malam, lapor wartawan BBC Atuhaire dari Kampala, Uganda.
Simak video pilihan di bawah ini:
Banyak Catatan Penting
Meskipun sebagian besar telah padam pada Minggu sore, beberapa bagian bangunan masih membara dan asap masih terlihat.
Retakan besar dapat dilihat di beberapa dinding luar, sebagian besar atap telah terbakar dan banyak jendela benar-benar terbakar, katanya.
Laporan awal menunjukkan bahwa api mungkin berasal dari atap, menyebar ke lantai yang menampung departemen keuangan. Sejarawan Afrika Timur, Derek Peterson, mengatakan kebakaran adalah bencana bagi Uganda dan Afrika Timur.
"Gedung itu menyimpan catatan siswa, dan ruang bawah tanah penuh dengan file arsip yang mencakup seluruh sejarah institusi," cuitnya, menambahkan bahwa dia bermaksud untuk membantu mengatur proyek guna membuat katalog koleksi.
Makerere pertama kali didirikan pada tahun 1922 sebagai sekolah teknik dan telah berkembang menjadi universitas yang dihormati secara luas.
Alumninya termasuk para pemimpin era kemerdekaan seperti Julius Nyerere dari Tanzania, penulis terkenal termasuk Ngugi wa Thiong'o dari Kenya, akademisi dan pendeta seperti John Sentamu, uskup agung Anglikan York yang baru saja pensiun.
Advertisement
