Menko PMK: Bela Negara Penting untuk Mencegah Radikalisme

Muhadjir mengatakan, faktanya radikalisme di lingkungan kampus itu ada, sehingga menjadi tanggung jawab semua untuk membentengi dengan jiwa bela negara.

oleh Yopi Makdori diperbarui 03 Sep 2020, 14:00 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan penyaluran bansos disertai dengan kampanye protokol pencegahan COVID-19 dan penggunaan masker saat rapat di Kantor Kemenko PMK, Selasa (25/8/2020). (Dok Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, bela negara penting dilakukan guna membendung paham radikalisme.

Sebab, bela negara memiliki nilai-nilai seperti cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta mampu untuk membela negara.

"Inilah pentingnya bela negara untuk mencegah radikalisme. Radikalisme apa saja. Caranya dengan melatih kepemimpinan, baik mandiri maupun berkelompok," ujar Muhadjir saat menjadi pembicara pada Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2020 Universitas Abdurrab Pekanbaru melalui video conference, Kamis (3/9/2020).

Menurut Muhadjir, mahasiswa adalah ujung tombak dalam upaya membela negara. Oleh sebab itu, pendidikan bela negara di lingkungan kampus harus diperkuat untuk membentengi mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh oleh radikalisme yang dapat mengancam keutuhan NKRI.

Namun pada dasarnya, kata Muhadjir, sikap radikal sangat penting dimiliki mahasiswa dalam mencari kebenaran hingga ke akar-akarnya, terutama saat sedang mengerjakan tesis.

"Sikap radikal ini sebetulnya positif, tapi ketika dilabeli 'isme' sering dimaknai tidak baik apalagi jika dikaitkan dengan politik. Dan faktanya radikalisme di kampus itu ada sehingga itu jadi tanggung jawab kita semua untuk membentengi dengan jiwa bela negara," pungkas mantan Mendikbud tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Mahasiswa harus memiliki keberanian

Menko PMK Muhadjir Effendy melantik pejabat eselon I dan eselon II pada Kamis (6/8/2020). (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan/Kemenko PMK)

Muhadjir mengingatkan, menjadi seorang mahasiswa selain harus memiliki jiwa bela negara juga harus memiliki keberanian. Berani untuk keras terhadap diri sendiri sehingga terbentuk mental dan jiwa kepemimpinan.

"Bersikap keras pada diri sendiri adalah prasyarat kalau kita ingin berhasil dalam kehidupan dan menjadi pemimpin. Saat kita bisa menghindarkan diri dari pengaruh negatif terutama yang mengarah pada sikap radikal dan intoleran bahkan sampai ekstrem melakukan tindakan kekerasan, maka kita juga akan bisa menyelamatkan Indonesia dari berbagai ancaman," tandas Muhadjir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya