Rahayu Saraswati: Masyarakat Harus Dilibatkan Lindungi Perempuan dan Anak

Bakal calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati mengatakan, upaya meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak di Tangerang Selatan masih perlu diupayakan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 27 Agu 2020, 16:15 WIB
Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan, Muhammad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat pemberian surat rekomendasi di kediaman Prabowo Subianto, Jakarta, Senin (20/7/2020). Gerindra mengusung Muhammad-Sarauntuk maju di Pilwalkot Tangsel 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon Wakil Wali Kota Tangsel, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan, upaya meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak di Tangerang Selatan (Tangsel) masih perlu diupayakan. Mengingat angka kasus pelanggaran dinilai masih tinggi.

Demikian kata Rahayu usai pertemuan dengan Forum Silaturahmi Lintas Tangerang Selatan (Sultan) di Sekretariat Bersama, Restoran Kampoeng Anggrek, Jalan Raya Buaran Viktor Nomor 81, Serpong, Tangsel, Kamis (27/8/2020)

"Kita tahu bahwa kasus-kasus meningkat, terutama kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Justru masyarakat harus dilibatkan untuk memberi perlindungan kepada perempuan dan anak, peran pemerintah saja tidak cukup, karena itulah kita gotong royong," kata Rahayu Saraswati.

Dia mengaku senang mendapat dukungan dari Forum Sultan, yang merupakan organisasi masyarakat yang fokus pada isu perlindungan perempuan dan anak.

"Saya sangat bangga, sangat merasa terhormat bahwa mereka siap untuk ikut berjuang. Apa yang mereka dalami, apa yang mereka lakukan itu sangat sesuai dengan perjuangan saya secara pribadi selama ini sebagai aktivis perempuan dan anak," terang Saraswati.

Dalam visi-misi yang dia tawarkan selama masa menjelang Pilkada Tangsel ini, Saraswati bersama calon Wali Kota, Muhamad, mengaku menempatkan isu perlindungan perempuan dan anak sebagai salah satu perhatian utama.

Menurutnya, respons pemerintah daerah terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mesti ditingkatkan. Salah satu caranya adalah membentuk tim cepat tanggap. Tim ini yang akan memperkuat kinerja Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A).

"Sehingga, kalau ada laporan masuk (ke tim cepat tanggap) itu bisa langsung kita tanggapi. Dan kita juga mau meningkatkan adanya Rumah Aman untuk para korban KDRT, korban kekerasan pada anak, maupun korban perdagangan orang. Meningkatkan juga dari segi kinerja P2TP2A," kata Rahayu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Percaya pada kompetensi Muhamad-Saraswati

Sementara, diwawancara terpisah, Ketua Forum Sultan, Nursaad, mengakui, pihaknya menaruh kepercayaan pada kompetensi pasangan Muhamad-Saraswati untuk memimpin Tangsel, karena masing-masing tokoh tersebut memiliki kelebihan yang saling melengkapi.

Nursaad menjelaskan, kepemimpinan di Tangsel akan lebih baik jika dipegang putra daerah yang memiliki riwayat panjang dalam pelayanan warganya. Kriteria itu terpenuhi oleh Muhamad yang sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah Kota Tangsel.

"Pertama, kami ingin putra daerah untuk memimpin. Kedua, latar belakang Ibu Saraswati. Kebetulan kami juga peduli pada perlindungan perempuan dan anak," tegasnya.

Terkait konteks perlindungan perempuan dan anak, Nursaad mengakui selama ini upaya Pemkot Tangsel masih kurang maksimal dari mulai segi anggaran sampai penguatan level bawah.

"Anggaran itu sangat kecil. Kita butuh kapasitas sampai ke bawah agar penguatan juga bisa dilakukan sampai ke tingkat bawah. Itu sudah kami lakukan dari beberapa tahun sebelumnya, dorongannya sampai ke Musrenbang, sampai sekarang masih nihil," jelas Nursaad. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya