UNICEF: Masyarakat Penyandang Disabilitas Harus Diberi Akses Informasi Terkait Dampak COVID-19

Informasi tentang dampak COVID-19 terhadap kesehatan jiwa harus disampaikan secara merata.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 11 Agu 2020, 17:53 WIB
Ilustrasi Menyusun Proposal Credit: pexels.com/StartupStockPhoto

Liputan6.com, Jakarta Ali Aulia Ramly Spesialis Perlindungan Anak UNICEF menyampaikan bahwa informasi tentang dampak COVID-19 terhadap kesehatan jiwa harus disampaikan secara merata. Karena, masih ada golongan masyarakat yang kesulitan mengakses informasi seperti masyarakat penyandang disabilitas.

Ali mengimbau agar pesan-pesan COVID-19 bisa sampai kepada orang-orang dengan beragam disabilitas.

“Pastikan bahwa pesan-pesan ini bisa sampai kepada orang-orang dengan disabilitas yang tidak bisa melihat atau memiliki persoalan dengan hambatan penglihatan, hambatan pendengaran. Kita kembangkan pesan-pesan yang bisa dijangkau oleh mereka misalnya melalui percetakan braille dan sebagainya,” kata Ali dalam webminar Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu, ditulis Selasa (11/8).

Hal yang tak kalah penting, tambahnya, adalah memastikan layanan dukungan kesehatan jiwa, layanan penanganan kekerasan dan eksploitasi tetap tersedia.

“Layanan di Puskesmas juga harus bisa mengidentifikasi kalau ada gejala kekerasan. Di Indonesia sudah ada pusat kesejahteraan anak integratif dari Kemensos yang juga biasa menangani anak atau remaja yang mengalami kekerasan.”

Simak Video Berikut Ini:


Masyarakat Miskin dan Lanjut Usia

Selain kepada penyandang disabilitas, informasi terkait dampak COVID-19 terhadap kesehatan jiwa juga perlu disebarkan ke berbagai lapisan masyarakat lain terutama masyarakat miskin atau lanjut usia yang tidak memiliki akses internet.

“Bantu masyarakat untuk memahami dampak COVID-19 terhadap kesehatan jiwa. Apa yang berubah pada diri mereka, bagaimana tekanan bisa muncul, dan memahami tindakan apa yang harus dilakukan untuk diri mereka, anak-anak mereka, dan anggota masyarakat lainnya,”

Ia menambahkan, telah banyak pesan tentang COVID-19 yang tersebar terutama di media sosial. Namun,  anggota masyarakat juga perlu memikirkan dan memberikan pesan untuk orang-orang yang tidak memiliki akses internet, tidak memiliki akun media sosial, tidak bisa membayar kuota, dan orang-orang yang tidak dapat membaca.

“Masih ada orang lanjut usia yang tidak bisa membaca dan pesan-pesan audio melalui radio juga akan penting.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya