Kasus Corona COVID-19 Melonjak, Inggris Tetapkan Status Insiden Besar di Manchester

Inggris menetapkan status Insiden Besar di Kota Manchester akibat lonjakan kasus Virus Corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2020, 13:02 WIB
Pemandangan pusat konferensi Manchester Central yang dialihfungsikan menjadi rumah sakit lapangan bernama NHS Nightingale Hospital North West untuk membantu memerangi wabah COVID-19 di Manchester, Inggris, 13 April 2020. Rumah sakit itu dapat menampung hingga 750 pasien. (Xinhua/Jon Super)

Liputan6.com, Manchester - Inggris menetapkan status Insiden Besar di Kota Manchester akibat lonjakan kasus Virus Corona COVID-19. Dengan status itu, dimungkinkan terbentuknya "struktur komando pusat" untuk menangani pandemi COVID-19.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan, penguncian COVID-19 di wilayah utara Inggris, yang mencakup Manchester Raya, bagian dari Yorkshire Barat dan Lancashire Timur, akan diperketat lantaran tingginya tingkat penularan.

"Meski dewan dan organisasi mitra sedang bekerja keras mengatasi dampak pandemi sejak awal tahun ini, status insiden besar diartikan bahwa kami dapat meningkatkan (penguncian) ini lebih ketat," kata Pimpinan Dewan Kota Manchester, Richard Leese, seperti dilansir Antara, Senin (3/8/2020).

"Hal itu memungkinkan terbentuknya struktur komando pusat untuk mengawasi respons serta memungkinkan lembaga yang terlibat memanfaatkan sumber daya ekstra."

Pandemi Virus Corona COVID-19 telah menelan lebih dari 46.000 korban jiwa di Inggris, yang merupakan jumlah kematian tertinggi ke empat di dunia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tunda Longgarkan Lockdown

Seorang perempuan melewati lukisan mural lambang cinta di London, Inggris, pada 1 Agustus 2020. Pemerintah Inggris pada Jumat (31/7) mengumumkan penundaan pelonggaran beberapa langkah pembatasan menyusul jumlah infeksi virus corona yang meningkat. (Xinhua/Han Yan)

Pelonggaran lockdown tahap selanjutnya di Inggris --yang dijadwalkan akhir pekan ini-- telah ditunda setidaknya selama dua minggu, setelah terjadi peningkatan kasus Virus Corona dalam beberapa waktu terakhir.

Sejumlah fasilitas dan kegiatan yang direncanakan untuk dibuka --seperti kasino, arena bowling, resepsi pernikahan, dan salon-- akan tetap tutup.

Beberapa protokol kesehatan, seperti penggunaan masker wajah di dalam ruangan, akan ditegaskan menjadi hukum mulai 8 Agustus, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pada Jumat 31 Juli 2020.

Perkembangan kasus-kasus virus corona terbaru telah membuat pemerintah Inggris berkontemplasi mengenai pemberlakuan pelonggaran lockdown dan apakah mereka akan bisa melakukannya dalam waktu mendatang.

Kepala petugas medis Inggris, Prof Chris Whitty, memperingatkan Inggris mungkin telah mencapai batas pelonggaran pembatasan.

Tampil bersama dengan perdana menteri pada briefing khusus Downing Street, Prof Whitty mengatakan, "gagasan bahwa kita dapat membuka segalanya dan mengendalikan virus" adalah salah.

Ditanya apakah aman bagi sekolah-sekolah Inggris untuk sepenuhnya membuka kembali semua murid di musim gugur, ia mengatakan itu adalah "tindakan yang sulit" tetapi "kita mungkin telah mendekati batas dari apa yang dapat kita lakukan" dalam hal melonggarkan lockdown.

Pemikiran ulang tentang pelonggaran lockdown di Inggris terjadi setelah bagian utara negara itu mengalami lonjakan kasus --meski jumlah kematian harian dan mingguan secara nasional turun-- seperti di Greater Manchester, Lancashire Timur, dan Yorkshire Barat.

Hal itu dan ditambah kekhawatiran terhadap beberapa negara Eropa daratan yang masih kewalahan menghadapi virus corona "membuat Inggris harus siap untuk bereaksi," lanjut Johnson.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya