Disiplin Protokol Kesehatan COVID-19, Polisi di Ambon Patroli Bawa Rotan

Jadi simbol kedisiplinan tegakkan protokol kesehatan COVID-19, polisi di Ambon berpatroli bawa rotan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Jul 2020, 21:00 WIB
Jadi simbol kedisiplinan, polisi di Ambon berpatroli sambil bawa rotan. (Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta Di Ambon, rotan menjadi simbol kedisiplinan dalam upaya penanganan COVID-19 melalui pendekatan kearifan lokal. Upaya ini menjamin pelaksanaan protokol kesehatan masyarakat Kota Ambon dapat berjalan dengan baik.

Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengungkapkan tongkat atau rotan digunakan sebagai simbol kedisiplinan bagi masyarakat Ambon agar lebih hati-hati dan waspada.

"Awalnya, polisi mengambil sikap menarik dengan patroli atau berjalan membawa rotan. Jika ada yang tidak pakai masker, hanya dengan pukul pelan-pelan (pakai rotan) sebagai pembelajaran untuk hati-hati dan disiplin," ungkap Richard dalam dialog di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, kemarin (25/7/2020).

Bahkan masyarakat Ambon mendukung upaya pemerintah dan aparat daerah setempat yang melakukan pendisiplinan menggunakan rotan.

"Masyarakat terpengaruh dengan perilaku polisi di India yang menggunakan rotan untuk mendisiplinkan masyarakat. Ketika polisi di Ambon juga menggunakan rotan, langsung mereka viralkan itu. Walaupun sempat ditegor oleh Kapolri kepada Polda di Ambon untuk tidak boleh pakai rotan," lanjut Richard.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sebagai Sarana Edukasi

Saat dialog di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (25/7/2020), Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengungkapkan rotan sebagai simbol kedisiplinan bagi masyarakat Ambon agar lebih hati-hati dan waspada. (Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19)

Richard menambahkan 95 persen masyarakat Ambon justru mendukung agar polisi memakai rotan.

"Mereka sendiri yang meminta pakai rotan untuk dapat mendisiplinkan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan," tambahnya, sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Senada dengan Richard, Komandan Korem 151 Binaiya Brigjen TNI Arnold A.P. Ritiauw menjelaskan, rotan sebagai sarana edukasi masyarakat. Dalam hal ini, penggunaan rotan bukan berarti tindak kekerasan.

"Rotan atau tongkat bukan untuk menghukum atau menindak masyarakat, tetapi sebagai sarana edukasi. Ketika melihat tentara dan polisi membawa rotan, mereka akan sadar sendiri untuk lebih disiplin menggunakan masker dan menjaga jarak," imbuh Arnold melalui dialog ruang digital.

Kota Ambon menjadi Kota Transit untuk seluruh Provinsi Maluku sehingga sangat rentan terhadap penularan COVID-19.

"Ambon tidak hanya kota, tapi menjadi Kota Transit untuk seluruh Maluku, sehingga hal ini membuat Kota Ambon sangat riskan terhadap potensi penularan COVID-19," ungkap Richard.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya