Kementerian PUPR Tata Goa Batu Cermin di Labuan Bajo

Penataan Goa Batu Cermin di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Jul 2020, 11:30 WIB
Penataan Goa Batu Cermin di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) (dok: PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi NTT, Ditjen Cipta Karya melakukan penataan Goa Batu Cermin di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penataan dilakukan melalui pembangunan sejumlah fasilitas seperti amphitheater dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal. Inisiasi itu diharapkan mampu menciptakan penataan ruang publik sesuai karateristik dan kearifan lokal, sehingga bantu menopang peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul," seru Menteri PUPR dalam keterangan tertulis, Rabu (8/7/2020).

"Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional," dia menambahkan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Fasilitas Lainnya

Penataan Goa Batu Cermin di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) (dok: PUPR)

Fasilitas lain yang juga dibangun pada Goa Batu Cermin yakni trekking point menuju lokasi, kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, dan toilet. Untuk pengerjaan jalur trekking Goa Batu Cermin dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan warga setempat sebagai pelaku pembangunan.

Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) ini bertujuan untuk mendukung percepatan penanganan dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19, khususnya mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat di Kota Labuan Bajo.

Kegiatan fisik penataan Goa Batu Cermin telah mulai dikerjakan sejak kontrak kerja 16 Maret dan selesai pada 13 Desember 2020 dengan progres hingga 29 Juni 2020 mencapai 11,78 persen. Pembangunannya dikerjakan oleh kontraktor PT Karya Shinta Manarito dengan anggaran sebesar Rp 27,5 miliar.

Penataan Goa Batu Cermin merupakan bagian dari program Kementerian PUPR mendukung produktivitas sektor pariwisata pada KSPN Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium yang menarik minat turis mancanegara maupun domestik.

Pada tahun anggaran 2020, Kementerian PUPR mengalokasikan dana sebesar Rp 902,47 miliar untuk mengerjakan 43 paket kegiatan infrastruktur, meliputi peningkatan kualitas layanan jalan dan jembatan, penyediaan sumber daya air, permukiman, dan perumahan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya