Liputan6.com, Kairo: Hubungan antara Mesir dan Hamas tengah memanas. Penutupan terowongan-terowongan penyelundupan ke Jalur Gaza yang dilakukan Mesir membuat kelompok Hamas Palestina meradang. Berita memburuknya hubungan tersebut dilansir NHK, Jumat (10/8).
Pasalnya, penutupan yang terjadi pascapenyerangan sekelompok militan yang menewaskan 16 personel penjaga perbatasan Mesir itu berdampak negatif pada Palestina. Beberapa pasien dari Hamas terpaksa tidak bisa melanjutkan pengobatan ke Mesir karena perbatasan ditutup. Selain itu, harga-harga kebutuhan pokok di Gaza menjadi naik 20 persen karena jalur distribusi ditutup.
Kendati Presiden Mesir yang baru terpilih Mohamed Morsi langsung menjalin hubungan erat dengan Hamas, namun penyerangan petugas penjaga Mesir membuat Kairo melancarkan serangan balasan ke sekelompok orang yang diduga teroris asal Palestina. Akibatnya, 20 orang tewas. [baca: Serangan Udara Mesir Tewaskan Puluhan Teroris]. (Vin)
Pasalnya, penutupan yang terjadi pascapenyerangan sekelompok militan yang menewaskan 16 personel penjaga perbatasan Mesir itu berdampak negatif pada Palestina. Beberapa pasien dari Hamas terpaksa tidak bisa melanjutkan pengobatan ke Mesir karena perbatasan ditutup. Selain itu, harga-harga kebutuhan pokok di Gaza menjadi naik 20 persen karena jalur distribusi ditutup.
Kendati Presiden Mesir yang baru terpilih Mohamed Morsi langsung menjalin hubungan erat dengan Hamas, namun penyerangan petugas penjaga Mesir membuat Kairo melancarkan serangan balasan ke sekelompok orang yang diduga teroris asal Palestina. Akibatnya, 20 orang tewas. [baca: Serangan Udara Mesir Tewaskan Puluhan Teroris]. (Vin)
