Cek Fakta: Tidak Benar Pesepeda yang Meninggal di Monas Akibat Pakai Masker

Beredar informasi pesepeda di monas meninggal akibat kehabisan oksigen karena memakai masker, simak faktanya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Jun 2020, 21:47 WIB
Beredar informasi pesepeda di monas meninggal akibat kehabisan oksigen karena memakai masker, simak faktanya.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar informasi pesepeda di monas meninggal akibat kehabisan oksigen karena memakai masker.

kabar tersebut tersebar berantai pada jejaring sosial WhatsApp, berikut isinya:

"Info untuk penggemar gowes dari grup gowes

H**** meninggal saat bersepeda tadi pagi di monas krn kekurangan O2 (oksigen).

Bersepeda jangan memakai masker.....Keterangan nya beginiMenarik napas adalah mengambil O2 dari udara dan menghembuskan napas adalah mengeluarkan CO2 ke udara. Kelebihan kadar CO2 dalam tubuh adalah berbahaya. Bersepeda adalah exercise apalagi bila cepat dan menanjak....kebutuhan O2 bertambah...frekwensi napas dan nadi meningkat. Apabila memakai masker akan terjadi rebreathing dalam arti ada CO2 yang terisap kembali yang lama2 mengakibatkan naik nya kadar CO2 dalam darah dan bisa mengakibatkan keracunan.....salah satu gejalanya pusing dan mual.

Dalam keadaan tidak latihan pk masker tidak akan apa apa....bisa saja terjadi sedikit kenaikan CO2 tapi tidak sampai terjadi keracunan.Karena nya bersepeda zaman covid pergilah ke tempat yang sepi dan udaranya besih. Masker tetap dibawa....dipakainya kalo istirahat atau ketemu teman.

Selamat gowes !!!"

Benarkah pesepeda di monas meninggal akibat kehabisan oksigen karena memakai masker? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pesepeda di monas meninggal akibat kehabisan oksigen karena memakai masker, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'pesepeda di monas meninggal'.

Penelusuran mengarah pada artikel "Cek Fakta Kesehatan: Pesepeda Meninggal Kehabisan Oksigen karena Pakai Masker?" yang dimuat situs liputan6.com, pada 1 Juni 2020.

Dalam situs tersebut Kepala Kepolisian Sektor Gambir, Ajun Komisaris Besar Kade Budiyarta menyampaikan, pesepeda meninggal karena serangan jantung. Bukan karena pakai masker sebagaimana kabar viral yang beredar.

Dokter sudah memastikan, H meninggal karena serangan jantung. Hal ini sudah disampaikan pihak keluarga, H memang punya riwayat jantung.

Kejadian bermula H awalnya pingsan saat tengah beristirahat di area Taman Pandang, Monas, Jakarta Pusat. Teman-temannya pun memberikan pertolongan pertama kepada H berupa pertolongan pernapasan.

Menilik dari kasus H, situasi pandemi COVID-19 memang membuat kecemasan. Beberapa orang mungkin berolahraga memakai masker saat di luar rumah.

Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga Andhika Raspati, olahraga, sepert lari di luar rumah bila tidak pakai masker termasuk tidak apa-apa.

"Kalau lari enggak pakai masker ya enggak apa-apa. Asal jaga social distancing juga," ujar Andhika dalam unggahan Instagram pribadinya.

"Pasien saya juga kadang nanya, 'Dok saya engap banget kalau olahraga pakai masker.' Saya bilang, yaudah enggak usah pakai masker."

Andhika menegaskan, jika ingin olahraga di luar rumah, pilih tempat yang sepi, hindari tempat-tempat yang ramai. Selain itu, olahraganya sebaiknya sendirian saja, tidak rombongan.

 


Kesimpulan

Klaim pesepeda di monas meninggal akibat kehabisan oksigen karena memakai masker tidak benar, yang bersangkutan meninggal akibat serangan jantung

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya