Puluhan Warga Reaktif Rapid Test Covid-19, Pemkot Batu Karantina Desa Giripurno

Meski dinyatakan reaktif usai rapid test pertengahan Mei silam, mereka baru menjalani swab test dan masih harus bersabar lagi menunggu hasilnya.

oleh Zainul Arifin diperbarui 27 Mei 2020, 16:00 WIB
Pemkot Batu memakai rapid test sebagai langkah awal melacak kontak erat pasien positif Covid-19. Setelah uji cepat ini sebagian Desa Giripurno dikarantina karena ada puluhan warga dinyatakan reaktif (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Batu - Pemerintah Kota Batu menerapkan karantina lokal terhadap tujuh rukun tetangga di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji. Itu menyusul hasil uji cepat atau rapid test Corona Covid-19 yang menunjukkan ada 32 warga setempat dinyatakan reaktif.

Seluruh warga dengan hasil reaktif itu baru saja menjalani tes lanjutan berupa uji seka. Agar lebih akurat memastikan mereka positif terjangkit Corona Covid-19 atau tidak. Karantina beserta uji seka jadi langkah cepat penanganan.

Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Batu, M Chori mengatakan, total ada 46 warga yang menjalani uji seka, terdiri dari 32 warga Desa Giripurno dan warga dari desa lain yang juga reaktif usai rapid test. Mereka sebagian besar bekerja sebagai pedagang sayur antarkota.

"Swab tes sudah dilaksanakan hari ini. Mereka semua punya riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 maupun yang masih berstatus PDP," kata M Chori di Kota Batu, Selasa, 26 Mei 2020.

Belum bisa dipastikan kapan hasil uji seka itu akan keluar karena terbatasnya kapasitas laboratorium. Namun, warga tetap diminta isolasi mandiri di rumah selama masa karantina lokal. Petugas keamanan bersama perangkat desa terlibat dalam pengawasan.

Karantina lokal terhadap warga di tujuh RT di Desa Giripurno, Bumiaji berlangsung selama 23 Mei–5 Juni 2020. Kebijakan ditetapkan melalui Surat Keputusan Wali Kota Batu Nomor : 188.45/196/KEP/422.012/2020.

Pemkot Batu menjamin kebutuhan hidup warga selama masa karantina lokal di Desa Giripurno. Itu sesuai Peraturan Wali Kota Batu nomor 48 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB untuk percepatan penanganan Corona Covid-19.

"Semua ada dalam regulasi. Warga juga harus mematuhi semua aturannya," ujar Chori.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Transmisi Lokal

Pedagang Pasar Sayur Kedungrejo Malang tak bisa mengirim sayur ke Surabaya dengan lancar sejak PSBB. Di Kota Batu, aktivitas pengiriman pasar sayur antar kota dikhawatirkan jadi transmisi lokal Corona Covid-19 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Pemkot Batu menggelar serangkaian rapid test massal di sejumlah desa sentra penjual sayur termasuk di Pasar Besar Kota Batu. Langkah itu ditempuh setelah ada grafik penambahan pasien positif Corona Covid-19 dengan cepat sejak pertengahan Mei lalu.

Di Desa Giripurno, seorang warga setempat berprofesi pedagang sayur di Pasar Karangploso, Malang dinyatakan positif Covid-19. Setelah itu, rapid test digelar secara bertahap terhadap 232 warga yang bermukim di 7 RT di Desa Giripurno.

"Sasaran utama (rapid test) warga kontak erat dengan pasien konfirmasi positif Covid-19 dan PDP serta pedagang sayur antarkota," ujar M Chori.

Hasil rapid test itu menunjukkan ada 32 warga setempat dinyatakan reaktif. Namun, uji seka tidak bisa segera dilakukan karena keterbatasan laboratorium. Mereka bersama sejumlah warga lain baru bisa uji seka, Selasa, 26 Mei 2020.

"Data Dinas Kesehatan menyebutkan ada dua keluarga dengan hasil rapid testnya reaktif," ucap Chori.

Kasus Corona Covid-19 di Kota Batu pada Selasa, 26 Mei 2020 ini ada 12 pasien positif (2 orang sembuh dan 1 meninggal dunia. Kemudian 63 PDP (38 selesai pengawasan dan 6 meninggal dunia). Berikutnya, 292 ODP (245 selesai pemantauan), 2977 Orang Dalam Resiko, dan 265 Orang Tanpa Gejala.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya