Menteri KKP Pastikan Akan Beri Lapangan Kerja Baru untuk 14 ABK Long Xing 629

Menteri Edhy memastikan akan membantu mencarikan pekerjaan untuk para ABK.

oleh Yopi Makdori diperbarui 09 Mei 2020, 09:15 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan restocking 50.000 ekor ikan nilem ke Waduk GOR Jakabaring. (Foto: KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengawal kasus dugaan eksploitasi terhadap Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal asing berbendera China. Pada Jumat (8/5/2020), ke-14 ABK Long Xing 629 sudah tiba di Jakarta setelah melakukan perjalanan udara sekitar tujuh jam dari Korea Selatan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo langsung berbincang dengan para ABK melalui sambungan telepon. Untuk diketahui, Dirjen Perikanan Tangkap KKP, Zulficar Mochtar turut menyambut kedatangan para ABK di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Bagaimana kabarnya? Saya harap semuanya masih semangat ya. Saya turut berduka cita atas berpulangnya sahabat kalian," ujar Menteri Edhy mengawali obrolan dengan para ABK tersebut.

Dalam obrolan tersebut, Menteri Edhy memastikan akan membantu mencarikan pekerjaan untuk para ABK. Menurutnya, peluang kerja di sektor perikanan Tanah Air sebenarnya sangat terbuka.

"Saya menyapa kalian intinya satu, saya berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Insya Allah lapangan pekerjaan sangat terbuka di sektor perikanan," tegasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jalani Karantina

Ke-14 ABK Long Xing 629 selanjutnya akan menjalani karantina selama 14 hari sesuai protokol kesehatan Covid-19. Menteri Edhy meminta mereka untuk mematuhi prosedur yang ditetapkan pemerintah.

"Sekarang waktunya istirahat dulu. Kita fokus ikuti prosedur. Apa-apa yang menjadi kendala selama di sini, tolong sampaikan ke kami," tegasnya.

Seperti diketahui, dugaan eksploitasi terhadap WNI ABK Long Xing 629 diungkap pertama kali oleh media massa Korea Selatan. Para ABK mengaku dipekerjakan lebih dari 18 jam dalam sehari dengan gaji yang sangat minim.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya