Kemenag: Saling Dukung, Jangan Perdebatkan Cara Ibadah di Tengah Corona

Umat beragama adalah orang yang bijak dan bisa beradaptasi terkait kebijakan ibadah yang ditetapkan pemerintah dalam konteks Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2020, 14:39 WIB
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Direktur Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama, I Made Sutresna mengimbau masyarakat tidak memperdebatkan protokol kesehatan dan cara agama dalam beribadah di tengah pandemi Corona Covid-19. 

"Sebagai masyarakat beragama tidak boleh persoalkan dua cara berbeda, di mana antara cara protokol kesehatan dan cara agama. Tapi bagaimana kedua cara ini, hand in hand saling mendukung dan menguatkan dalam kerangka menghadapi ujian seperti ini. Ini akan memperkuat mentalitas kita," kata dia di kantor BNPB, Jumat (10/4/2020). 

Dia menuturkan, umat beragama adalah orang yang bijak dan bisa beradaptasi terkait kebijakan ibadah yang ditetapkan pemerintah dalam konteks Covid-19. Untuk itu masyarakat harus saling mengedukasi dan menguatkan di media sosial.

"Persoalannya adalah bagaimana penggunaan media sosial disiasati secara bersama-sama untuk beribadah. Lakukan di media sosial berdoa bersama, saling kirim doa, saling menyemangati satu dengan yang lain sehingga sama-sama kuat makin solid hadapi ini," tuturnya.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jangan Panik Hadapi Corona

Dia pun mengingatkan, bahwa ajaran agama harus memandang eksistensi kehidupan dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu, masyarakat tidak boleh panik menghadapi wabah ini.

"Hidup kita bagaikan menyeberangi lautan. Tentunya laut yang kita sebrangi kadang tenang, kadang ada ombaknya bahkan tiupan angin kencang di kala menyeberang sehingga kita dapat terpaan. Hakikatnya begitu," ucap dia. 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya