Stafsus Presiden: Jaga Kesehatan Mental Saat Menjalankan Social Distancing

Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara, meminta generasi milenial untuk saling menjaga kesehatan mental di tengah wabah Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2020, 07:42 WIB
Chief Executive Officer (CEO) Ruangguru.com, Adamas Belva Syah Devera (Foto: Iskandar / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara, meminta generasi milenial untuk saling menjaga kesehatan mental di tengah situasi sekarang. Caranya terus bersosialisasi dengan orang lain dengan memanfaatkan teknologi meski tengah menjalani social distancing atau menjaga jarak aman dalam mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

"Tidak ada social distancing generasi milenial adalah yang paling terpapar dengan problem mental health seperti depresi, merasa kesepian dan lain-lain," kata Belva, Selasa (24/3/2020).

Menurut Belva, meski melakukan jaga jarak secara fisik, generasi milenial masih bisa dan tetap harus melakukan tindakan sosial. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi seperti menggunakan konferensi telepon untuk menghubungi teman-temannya agar tidak merasa kesepian.

Bisa juga, kata dia, dalam melaksanakan fungsi manusia sebagai makhluk sosial anak-anak muda dapat bermain game bersama dengan menggunakan video conference atau layanan obrolan lainnya.

Alasannya, bahwa Covid-19 tidak hanya memiliki dampak akan kesehatan fisik dan memperlambat ekonomi negara tapi juga harus diperhatikan tentang dampaknya bagi kesehatan mental manusia.

"Karena iya ada economy impact, ada health impact tapi mental health ini juga penting. Jadi jangan menyebarkan hoaks, fungsi edukasi harus jalan dan yang ketiga coba cek teman-teman pastikan mereka OK," tegas dia.

Dia juga meminta khusus kepada generasi muda menahan diri untuk tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Menurut Belva, generasi muda merupakan salah satu kelompok umur paling besar yang tertular Covid-19 meski tidak memiliki gejala berat.

Meski tidak memiliki gejala, orang-orang muda masih tetap bisa menginfeksi kelompok rentan seperti lanjut usia atau mereka yang memiliki penyakit penyerta.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Stop Hoaks

Lebih lanjut, menurut Belva, sebagai anak muda sudah seharusnya memiliki kewajiban untuk stop menyebarkan informasi yang tidak benar dan melakukan segala arahan yang sudah dianjurkan pemerintah terkait pencegahan penyebaran Covid-19. Dalam hal ini yang menjadi fokus adalah untuk menolong sesama.

"Ayo bertanya pada diri sendiri, 'apa yang bisa saya lakukan untuk negeri?' Menyalakan lilin lebih baik daripada menyalahkan kegelapan," tandas pendiri ruang guru itu.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya