Terapkan Social Distancing, Kasus Penularan COVID-19 Diharapkan Menurun

Diharapkan social distancing dapat menurunkan kasus penularan COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Mar 2020, 17:00 WIB
Petugas memberi informasi ke penumpang cairan pembersih di halte transjakarta Cawang UKI, Jakarta, Selasa (3/3/2020). PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyiapkan cairan pembersih tangan (hand sanitizers) di 80 halte untuk mencegah penyebaran virus corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Selama tiga bulan ke depan (hingga 29 Mei 2020) masa perpanjangan darurat Corona, Tim Gugus Penanganan Percepatan COVID-19 terus berupaya mensosialisasikan social distancing (pembatasan sosial). Masyarakat diimbau menghindari kerumunan demi mencegah penularan COVID-19.

"Untuk tiga bulan ke depan, yang akan dilakukan adalah sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang social distancing. Terutama di daerah-daerah, kita edukasi masyarakat dengan harapan yang kasusnya bisa menurun drastis, tanpa penularannya, sehingga bisa terkendali," kata Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam siaran Live BNPB, Rabu (18/3/2020).

Sosialisasi social distancing juga diharapkan dapat diterapkan dengan baik oleh masyarakat.

"Kami ini tidak bisa menangani seluruh Indonesia sendirian. Jadi, kami harapkan kerja sama dari pemerintah daerah dan masyarakat. Kita perangi bersama COVID-19," kata Wiku.

Bagi masyarakat yang mengalami gejala COVID-19, seperti demam dan batuk, pemerintah berusaha keras untuk memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan. Diagnostik yang tepat bisa menurunkan jumlah kasus, yang mana akan ditindaklanjuti secara responsif.

Hingga per 17 Maret 2020, total kasus COVID-19 sebanyak 172 kasus, yang mana kasus meninggal tetap 5, menurut Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, di Kantor BNPB, Jakarta pada Selasa (17/3/2020). 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya