BI dan Pemerintah Bahu-Membahu Tangkal Dampak Virus Corona

BI sudah melakukan penurunan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebanyak 25 basis poin menjadi sebesar 4,75 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Feb 2020, 18:15 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dampak virus corona terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia mulai terasa. Salah satunya ke nilai tukar rupiah. Saat ini rupiah sudah melemah hingga tembus 14.000 per dolar AS.

Untuk itu Bank Indonesia (BI) melakukan koordinasi dengan pemerintah dalam memitigasi dampak dari penyebaran virus Corona. Koordinasi dilakukan dengan Presiden, Kementerian Perekonomian dan Kementerian Keuangan.

"Dari BI, kami kan sudah melakukan stimulasi bagi ekonomi kita," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Komplek Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2020).

BI sudah melakukan penurunan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebanyak 25 basis poin menjadi sebesar 4,75 persen. Lalu merelaksasi kebijakan makro khususnya rasio intermediasi perbankan.

"Kami juga secara lebih cepat melakukan elektronifikasi untuk bansos, transportasi, dan transaksi Pemda," kata Perry.

Selain itu Bank Indonesia mempercepat agenda-agenda besar yang semula direncanakan pada sementer kedua menjadi triwulan I dan triwulan II. Setidaknya ada 10 agenda nasional dan internasional yang dipercepat.

Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung pemerintah mendorong sektor pariwisata, khususnya turis domestik. Misalnya mengadakan acara di Bali yang bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia melakukan seminar dan kampanye.

"Kami juga akan jadwalkan dengan pemerintah berbagai event untuk mendorong turisme dalam negeri," kata Perry.

 

2 dari 2 halaman

Stimulasi Sisi Fiskal

Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu pemerintah lewat Kementerian Keuangan melakukan stimulasi dari sisi fiskal. Mempercepat penyaluran bansos, melakukan insentif untuk biaya pesawat untuk mendorong turisme di sejumlah kota.

Kementerian PUPR juga turut serta dengan mempercepat penyerapan anggaran dan berbagai pemberian insentif. "Ini upaya-upaya yang sangat terkoordinasi secara erat dari pemerintah dan BI untuk mitigasi dampak corona," sambung Perry.

Sebagaimana telah disampaikan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan lalu, virus corona memiliki dampak v shape. Pengaruhnya terbesar terjadi di bulan Februari. Bahkan kemungkinan bakal terjadi hingga pertengahan bulan Maret.

Namun setelah itu, mulai bulan April, Mei dan Juni akan terjadi pemulihan. Meski pemulihan tidak langsung total seperti semula.

"Kemungkinan perkiraan kami sampai dengan pulih itu 6 bulan," kata Perry mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya