Seniman kontemporer Nathan Sawaya duduk dekat karya seni lego buatannya yang paling terkenal ‘Yellow’ saat pratinjau pameran The Art of the Brick di California Science Center, Amerika Serikat, Rabu (26/2/2020). Pameran ini akan menampilkan lebih dari 100 karya Nathan. (AP Photo/Chris Pizzello)
Maria Amezcua melihat patung lego ‘Sing’ saat pratinjau pameran The Art of the Brick di California Science Center, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Rabu (26/2/2020). Pameran ini menampilkan lebih dari 100 karya seni yang terbuat dari lebih satu juta keping lego. (AP Photo/Chris Pizzello
Sky Itomi (3) memandangi patung ‘Dinosaur Skeleton’ yang terbuat dari 80.020 keping lego saat pratinjau pameran The Art of the Brick di California Science Center, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Rabu (26/2/2020). Pameran ini akan dibuka pada 28 Februari 2020. (AP Photo/Chris Pizzello)
Elena Lopez mencoba menyentuh karya seni lego ‘Red Umbrella’ saat pratinjau pameran The Art of the Brick di California Science Center, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Rabu (26/2/2020). Pameran ini menampilkan karya seniman kontemporer Nathan Sawaya. (AP Photo/Chris Pizzello)
Interpretasi lukisan klasik Edvard Munch ‘The Scream’ yang terbuat dari 3.991 keping lego dihadirkan saat pratinjau pameran The Art of the Brick di California Science Center, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Rabu (26/2/2020). (AP Photo/Chris Pizzello)
Patung lego ‘Nefertiti’ (kanan) dan ‘Moai’ dihadirkan saat pratinjau pameran The Art of the Brick di California Science Center, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Rabu (26/2/2020). (AP Photo/Chris Pizzello)
Interpretasi lukisan minyak James McNeill Whistler ‘Arrangement in Grey and Black No. 1’ yang terbuat dari 15.283 keping lego dihadirkan saat pratinjau pameran The Art of the Brick di California Science Center, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Rabu (26/2/2020). (AP Photo/Chris Pizzello)
