Anies Sebut Jak Lingko Bentuk Kolaborasi BUMD dan Transportasi

Anies Baswedan mengapresiasi adanya penerapan sistem perbankan milik BUMD DKI pada sektor transportasi publik di antaranya yakni MRT, LRT hingga Transjakarta.

oleh Ika Defianti diperbarui 22 Feb 2020, 22:14 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan saat penandatanganan paket kontrak Pembangunan MRT Fase 2 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Konstruksi proyek MRT Jakarta Fase II paket pertama dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201) dimulai Maret 2020- Desember 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi adanya penerapan sistem perbankan milik BUMD DKI pada sektor transportasi publik di antaranya yakni MRT, LRT hingga Transjakarta.

"Penerapan transportasi publik di DKI Jakarta dilakukan oleh Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta. Yang menyatukan adalah perbankan yaitu Bank DKI," kata Anies di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Sabtu (22/2/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menilai, hal tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara BUMD dengan sektor transportasi. Dia juga menyebut Jakcard ataupun Jak Lingko dari Bank DKI dapat mampu menjadi alat pembayaran transportasi yang terintegrasi.

"Kolaborasi seperti ini juga berlaku untuk pelayanan bidang pangan dan pariwisata," tutur Anies.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Layanan Cepat dan Praktis

Mesin tap terlihat di angkutan umum (angkot) Jak Lingko ber-AC yang menunggu penumpang di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Jumat (12/7/2019). Sebanyak lima armada Jak Lingko ber-AC mulai diuji coba sejak 1 Juli untuk mengangkut penumpang dari Tanah Abang ke Kota. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini menyatakan saat ini masyarakat sudah mulai membutuhkan layanan yang cepat dan praktis. Seperti halnya pembayaran non tunai atau cashless.

Jakcard merupakan alat pembayaran non-tunai yang dapat digunakan masyarakat saat menggunakan transportasi umum ataupun beberapa lokasi wisata.

"Seiring perkembangan teknologi, sebagian masyarakat kemudian memilih pindah haluan, sebagian lagi masih mencoba-coba hidup cashless, sambil tetap memakai uang tunai," jelasnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya