Alasan Andre Lapor Polisi soal Prostitusi di Padang: Tak Ingin Kena Azab

Andre membantah yang melakukan pemesanan PSK adalah dirinya.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 05 Feb 2020, 10:17 WIB
Anggota Bidang Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade (batik cokelat) mendatangi Kantor Staf Presiden, Rabu (14/8/2019). (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade menyebut hanya menyampaikan keluhan masyarakat ke polisi bahwa marak prostitusi online di Kota Padang.

"Ini kan ada laporan masyarakat bahwa Kota Padang seperti itu. Masyarakat melaporkan ke saya, lalu saya laporkan ke polisi, nah polisi hadir bersama kita semua," katanya saat dihubungi, Rabu (5/2/2020).

Andre Rosiade membantah yang melakukan pemesanan PSK adalah dirinya. Ia menyebut yang memesan adalah masyarakat dan penggerebekan dilakukan beramai-ramai.

"Lalu masyarakat ingin membuktikan, masyarakat melakukan pemesanan, lalu deal, kita lakukan penggerebekan sama-sama ramai. Pas buka pintu hotel, wartawan dan polisi duluan, saya hanya mendampingi dan itu viral beritanya," jelasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Takut Kena Azab

Andre menegaskan tidak akan membiarkan prostitusi marak di dapilnya dan membawa azab bagi kota Padang.

"Itu dapil saya, di padang itu saya dapat surat 70 ribu. Lalu apakah saya yang lahir dan besar di Padang membirkan itu, lalu Allah berikan azab? Gempa, tsunami lah? Kan bisa itu terjadi," ucapnya.

Diketahui, penggerbekan dilakukan Tim Cyber Ditreskrimsus Polda Sumbar, Minggu 26 Januari. Seorang wanita berinisial N, digerebek petugas di salah satu hotel berbintang di kawasan Bundo Kanduang Padang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya