Menko Luhut Tak Mau Rupiah Menguat Terlalu Cepat

Nilai tukar rupiah saat ini menguat ke kisaran 13.600 per dolar AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2020, 21:15 WIB
Teller menunjukkan mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah saat ini menguat ke kisaran 13.600 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah teris berada di kisaran 14.000 per dolar AS.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hal ini mematahkan anggapan yang menyebutkan mustahil rupiah bisa menguat.

"Ini kan market enggak bisa dibohongin. Dia lihat sekarang CAD kita kan membaik," kata Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kematiriman dan Investasi, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Luhut meyakini setelah undang-undang Omnibus law cipta karya dan perpajakan selesai, sentimen rupiah terhadap dolar AS akan terus meningkat. Belum lagi jika sovereign wealth fund terbentukm Luhut optimistis rupiah akan terus menguat.

Selain itu, investasi dari Timur Tengah sudah masuk ke Indonesia. "Pasti tambah kuat lagi," ujarnya.

Namun, Luhut menyebut peningkatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS harus tetap diatur. Sebab bila terlalu cepat akan menganggu iklim ekspor.

"Jangan sampai nanti terlalu cepat menguatnya. (Kalau) cepat menguat kan ekspor kita jadi masalah," kata Luhut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Mekanisme Pasar

Teller menunjukkan mata uang dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kondisi pemerintahan yang semakin baik juga salah satu faktor penguatan rupiah. Saat ini pemerintah tidak melakukan intervensi terlalu banyak terhadap rupiah dan membiarkan bergerak sesuai mekanisme pasar.

"Kita juga memberikan kepada market mechanism. ini market aja yg membuat begitu," ujar Luhut.

Artinya, hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah pemerintah selama lima tahun kemarin terus membaik.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya