Awas, Ini Ciri-ciri Saham Gorengan

Saham gorengan merupakan pergerakan harga saham yang dimanipulasi oleh para pelaku pasar.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jan 2020, 18:00 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah tipis 0,55% dalam sepekan seiring dana asing masih masuk ke bursa saham Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Analis Artha Sekuritas, Nugroho Rahmat Fitriyanto, menyebutkan bahwa saham gorengan merupakan pergerakan harga saham yang dimanipulasi oleh para pelaku pasar. Biasanya, pada saat lantai bursa di buka pelaku pasar mulai melakukan penawaran lebih dengan tujuan untuk menaikan harga.

"Ciri-cirinya adalah harga saham yang cenderung sangat volatile dan market cap biasanya cukup mini," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (2/1).

Dirinya pun menyarankan, agar investor tidak mudah terjebak dalam saham gorengan sebaiknya memperhatikan market cap saham terlebih dahulu. Apakah posisi yang ditawarkan kecil atau justru sebaliknya.

Kemudian hal lain perlu diperhatikan yakni pergerakan sahamnya. Jika terlalu berlebihan di mana dalam satu hari bisa reject (menolak) atas berkali-kali dan hari lainnya menolak bawah bisa jadi indikasi awal saham tersebut adalah gorengan.

"Dan sebaiknya dihindari jika memang tidak mampu menanggung risiko nya," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta kepada otoritas bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membersihkan praktik-praktik jual beli saham ilegal. Hal itu disampaikannya ketika membuka perdagangan perdana saham tahun 2020 di Bursa efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/1).

Dalam sambutannya, Jokowi mengaku banyak menerima laporan dari beberapa pihak terkait manipulator saham. Dia pun ingin ke depan tidakada lagi saham gorengan. Sebab hal itu akan menyangkut kepercayaan bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia.

"Saya berpesan dan mendukung agar otoritas bursa; OJK, BEI segera membersihkan bursa dari praktik-praktik jual beli saham yang tidak benar. Jangan kalah dengan yang jahat-jahat. Hati-hati," kata Presiden Jokowi.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi: Bersihkan dan Hentikan Praktik Goreng Saham!

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada penutupan index saham gabungan 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin, angka tersebut naik dibandingkan tahun 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka perdagangan saham pada 2 Januari 2020. Dalam paparannya, Jokowi mengingatkan agar aktivitas goreng menggoreng saham dihentikan.

Kepercayaan dari berbagai pihak, lanjut Jokowi, harus dijaga dengan baik.

"Kepercayaan yang begitu besar dari berbagai pihak harus kita jaga. Saya berpesan pads otoritas bursa, OJK, BEI, segera membersihkan bursa dari praktik-praktik jual beli saham yang tidak benar," ujar Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/2/2020).

Lebih lanjut, dirinya berkata agar otoritas bursa berhati-hati dan tetap bersih, berintegritas, berani dan melawan "yang jahat-jahat". Dirinya menegaskan, tidak boleh ada lagi goreng-goreng saham yang hanya menguntungkan sebagian pihak.

"Jangan sampai ada lagi dari 100 digoreng-goreng jadi 1000, goreng lagi jadi 4000. Ini menyangkut kepercayaan yang akan kita bangun. Manipulasi pasar dan transaksi keuangan yang menjurus fraud harus ditindak tegas," pungkas Jokowi.


Transparan

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tak lupa, Jokowi berpesan untuk menciptakan sistem transaksi yang benar-benar transparan, terpercaya dan valid. Hal ini penting agar kepercayaan investor bisa diraih.

"Ini penting sekali. Tahun 2020 saya harapkan ini jadi momentum untuk bersihkan pasar modal dari para manipulator. Hati-hati. Bersihkan dan hentikan ini," tutupnya.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya